Survei PWS: Elektabilitas Prabowo masih tertinggi
riset Political Weather Station (PWS) hari ini telah menyampaikan hasil survei terkait dengan potret perspektif publik terhadap para nama tokoh nasional yang masuk dalam radar bakal calon Presiden dan Wakil Presiden untuk Pemilu 2024 mendatang.
By : Sigit Kurniawan
Update: 2022-02-05 23:05 GMT
Elshinta.com - Lembaga riset Political Weather Station (PWS) hari ini telah menyampaikan hasil survei terkait dengan potret perspektif publik terhadap para nama tokoh nasional yang masuk dalam radar bakal calon Presiden dan Wakil Presiden untuk Pemilu 2024 mendatang.
Hasil riset PWS , ada faktor elektabilitas yang menjadi ukuran sejauh mana perspektif publik tersebut terhadap para nama tokoh yang disodorkan. Mayoritas dari mereka memilih nama Menteri Pertahanan Republik Indonesia, yakni Prabowo Subianto. Tokoh nasional yang juga merupakan Ketua Umum DPP Partai Gerindra tersebut mendapatkan 22,9%. Kemudian dibawahnya ada nama Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan yang memdapat 19,9%, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebanyak 19,8%.
Nama Prabowo Subianto di puncak elektabilitas relatif belum tergoyahkan sejak lembaga-lembaga survei mainstream merilis hasil survei capres sejak setahun yang lalu, kata peneliti senior PWS, Mohammad Tadzi dalam rilisnya, Jumat (4/2).
Alasan lain yang dikemukakan Tadzi mengapa nama Prabowo masih menempati posisi tertinggi di kancah survei nasional untuk faktor elektabilitas, karena posisi Menteri Pertahanan dan dianggap memiliki rekam jejak kinerja yang lebih baik. Posisi ini juga memberikan nilai lebih terhadap Prabowo Subianto dibadingkan Ketua Umum partai politik lainnya.
"Dibanding nama ketua umum partai politik lainnya, nama Prabowo sejauh ini memang nampak paling menonjol," imbuhnya.
Sementara itu, beberapa nama tokoh lain juga masuk ke dalam radar survei ini. Yakni Menparekraf Sandiaga Uno yang hanya mendapatkan 8,7%, kemudian nama Gubernur Jawa Barat Mohammad Ridwan Kamil yang mendapat 7,5%, disusul Komisaris Utama PT Pertamina Persero Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang mendapat 4,1%. Selanjutnya Menteri BUMN Erick Thohir mendapat 2,7%, Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendapat 2,5%, Kepala KSP Moeldoko sebanyak 2,4% dan mantan Panglima TNI Garot Nurmantyo 1,5%. Kemudian ada nama Menko Polhukam Mahfud MD sebesar 1,2%.