Para jaksa kunjungi sekolah di Jabar terkait kurikulum antikorupsi

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat  mengatakan para  jaksa mengunjungi sejumlah sekolah yang di ada di provinsi itu terkait langkah untuk merealisasikan kurikulum antikorupsi di tingkat SMA, SMK dan SLB.

By :  Widodo
Update: 2022-03-21 17:11 GMT
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan sejumlah jaksa untuk mengunjungi sejumlah sekolah yang di ada di wilayah Jawa Barat terkait langkah untuk merealiasikan kurikulum antikorupsi di tingkat SMA, SMK dan SLB. (ANTARA/HO-Humas Disdik Jabar)

Elshinta.com - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat  mengatakan para  jaksa mengunjungi sejumlah sekolah yang di ada di provinsi itu terkait langkah untuk merealisasikan kurikulum antikorupsi di tingkat SMA, SMK dan SLB.

"Upaya kami dalam merealisasikan kurikulum anti korupsi untuk level SMA, SMK dan SLB akan diberlakukan pada pekan ini. Nantinya, pada kurikulum anti korupsi ini akan melibatkan sejumlah Jaksa untuk mengunjungi sekolah," kata Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi di Bandung, Senin. 

Keputusan jaksa akan mengunjunfi sekolah tersebut dihasilkan seusai Dinas Pendidikan Jawa Barat bertemu dengan Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat Asep N Mulyana di Gedung Kejati Jawa Barat Jalan LLRE Martadinata, Kota Bandung. 

Dedi Supandi mengatakan materi anti korupsi tersebut akan masuk pada mata pelajaran PPKN. 

"Jadi Rabu nanti Pak Kajati akan menyerahkan buku kurikulum pendidikan anti korupsi kepada kepala sekolah sebagai simbol dimulainya," ujar Dedi Supandi.

Pihaknya menyampaikan tujuan diberlakukannya kurikulum anti korupsi ini memiliki berkaitan dengan pengembangan pendidikan karakter di Jawa Barat. 

Sehingga para pelajar memiliki bekal di masa depan untuk tidak melakukan perbuatan korupsi. 

Selain itu, kurikulum anti korupsi ini juga hadir untuk menyokong momentum G20 yang berlangsung beberapa waktu lalu. 

"Insya Allah dengan adanya kurikulum itu akan menjadi sebuah kelembagaan yang sudah ternaungi dan akan kita lakukan pembelajaran di sekolah," kata dia. 

Dedi mengatakan kurikulum anti korupsi ini juga tidak hanya akan menyentuh peserta didik dan pihaknya ingin mengajak tenaga kependidikan untuk mengusung semangat anti korupsi di setiap sekolah. 

"Saya sangat salut Pak Kajati Jabar tadi bilang bahwa siap menjadi pengajar langsung ke anak sekolah," kata dia. 

Sementara itu Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Barat Asep N Mulyana mengatakan pihaknya mendukung langkah Pemprov Jawa Barat untuk memasukkan materi anti korupsi pada kurikulum pelajar SMA/SMK dan sederajat di Jabar. 

"Kami bersama untuk menjadikan Jabar ini bebas korupsi. Salah satunya kami akan melakukan dalam konteks pencegahan ya," ujar Asep

Asep memastikan, berencana membentuk satuan tugas (satgas) untuk menunjang kurikulum anti korupsi tersebut. 

Satgas nantinya membantu untuk menyiapkan materi anti korupsi yang akan diberikan kepada pelajar di Jawa Barat. 

Selain menyiapkan materi, Asep mengatakan jaksa-jaksa di Jabar juga akan diarahkan untuk memberikan materi langsung ke sekolah-sekolah. 

"Jadi di samping kurikulum, di dalam implementasinya pun nanti kita akan membuat berbagai macam pendekatan. Di satu sisi kami akan turun langsung sebagai narasumber pengajaran pendidikan anti korupsi," kata Asep. 

Dia menambahkan selain memberi pelajaran, para Jaksa juga nantinya akan memberikan pelatihan membangun karakter pelajar bebas korupsi. Salah satu yang mendasar terkait untuk memberitahukan perihal integritas. 

Ini artinya, Kejaksaan Tinggi Jawa Barat akan membuat semacam gerakan untuk membina karakter atau integritas dari para siswa sehingga nantinya akan dibentuk duta integritas di sekolah itu guna menanamkan kejujuran.

Tags:    

Similar News