Kembali gelar aksi, massa SAPU desak KPK terus 'update' soal dugaan Korupsi Formula E
Kelompok massa tergabung dalam Gerakan Satu Padu (SAPU) Lawan Koruptor Formula E menggelar aksi Jumat Keramat di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan BPK DKI Jakarta, Jumat (1/4).
Elshinta.com - Kelompok massa tergabung dalam Gerakan Satu Padu (SAPU) Lawan Koruptor Formula E menggelar aksi Jumat Keramat di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan BPK DKI Jakarta, Jumat (1/4).
Dalam aksinya, mereka mendesak KPK update dalam menyampaikan hasil pemeriksaan dan tidak tumpul dalam melakukan pengusutan dugaan tindak pidana korupsi Formula E.
"Masalah demi masalah datang silih berganti dalam proyek Formula E ini. Nyali KPK dinantikan dalam pengusutan dugaan korupsi Formula E," tegas Koordinator Aksi Daud.
Daud membeberkan masalah terakhir yang mendapatkan sorotan publik terkait ajang balap mobil listrik di Ancol tersebut. Pertama, pembengkakan anggaran pembuatan sirkuit, lalu heboh penyampaian Wakil Gubernur DKI Riza Patria yang menyebut pagelaran Formula E ini tidak ada untung.
"Kenapa dipaksakan kalau gak untung. Gak ada manfaatnya buat rakyat sama sekali Formula E ini kalau sudah buntung. Apalagi ada kerugian negara," tambah Daud.
Ditambah lagi ada penyimpangan lainnya yakni menyusutnya jumlah kursi penonton dari rencana awal 90 ribu jadi 10 ribu.
Maka itu, lanjut Daud, pihak berpesan agar lembaga antirasuah tidak terlalu lama dalam melakukan pemeriksaan dugaan penyalahgunaan dana penyelenggaraan Formula E dan juga penyalahgunaan kewenangan oleh penyelenggara.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengutarakan, pemerintah DKI tak bisa langsung balik modal di tahun pertama penyelenggaraan Formula E. Menurut dia, perhelatan balap MotoGP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB) juga belum memberi untung.
"Jadi Formula E ataupun Mandalika (MotoGP) dan event-event lainnya tidak mungkin di tahun pertama bisa langsung untung. Perlu waktu," kata dia di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (27/3).
Riza merespons pertanyaan ihwal target penonton Formula E yang dipangkas menjadi 10 ribu orang. Semula studi kelayakan atau feasibility study Formula E mencatat perkiraan penonton Formula E mencapai 90 ribu orang.
Sebelumnya, BUMD DKI Jakarta, PT Jakarta Propertindo (Jakpro) mengungkapkan konstruksi sirkuit Formula E Jakarta sudah mencapai 87,9 persen pada Jumat (25/3).
"Sudah 87,9 persen, itu keseluruhan, semua yang dikerjakan," kata Managing Director Formula E Jakarta dari Jakpro, Gunung Kartiko di Jakarta.
Ia menyebutkan, kualitas aspal ajang balap mobil listrik di Ancol, Jakarta Utara itu yang terbaik dan memiliki pemandangan pantai. "Terbaik, pinggir pantau, bagus," katanya.
Ia menjelaskan, persentase realisasi pembangunan sirkuit itu belum termasuk garasi tim pebalap (paddock) dan tribun untuk area penonton.
Sementara, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga menyampaikan pernyataan terkait kritik Formula E. Anis mengungkapkan, kritik itu tidak bisa dibungkam, tapi kritik harus disampaikan dengan fakta agar tidak menimbulkan fitnah.
"Kalau kita menyampaikan kritik harus berdasarkan fakta bukan fiksi, apalagi fitnah. Kalau mau kritik pakai fakta, sehingga bagi yang mendengarkan itu berfaedah," ucapnya.
Anies menilai, terlalu banyak spekulasi berkembang terkait Formula E yang lokasinya sudah diputuskan di Ancol, Jakarta Utara. "Jadi sebetulnya yang kita kerjakan itu hal-hal yang prosedur biasa, tapi terlalu banyak spekulasi dan kita ini seringkali membahas spekulasi," imbuhnya.
Anies memastikan, sirkuit balap mobil listrik itu akan rampung menjelang lima bulan pelaksanannya yakni pada 4 Juni 2022. "Untuk hal-hal yang perlu pembuktian kita lihat nanti karena itulah nanti bukti paling kuat atas apa yang kami rencanakan," katanya.