14 April 2014: Banjir bandang di Garut, 10 mahasiswa Undip hanyut

Sebanyak 10 mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang hanyut terbawa banjir bandang dari Sungai Cikandang, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, 14 April 2014. Akibatnya, satu orang di antaranya meninggal dunia.

Update: 2022-04-14 06:29 GMT
Sumber foto: https://bit.ly/3jdWQI3/elshinta.com.

Elshinta.com - Sebanyak 10 mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang hanyut terbawa banjir bandang dari Sungai Cikandang, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin, 14 April 2014. Akibatnya, satu orang di antaranya meninggal dunia.

Korban meninggal dunia bernama Mipta Anggraeni, 19 tahun. Jasad korban ditemukan di muara Sungai Cikandang, tepatnya di Kampung Cijayana, Kecamatan Mekarmukti. "Jasad korban ditemukan di pantai dan sudah dievakuasi," ujar Kepala Kepolisian Resor Garut Ajun Komisaris Besar Arif Rachman kepada Tempo, Senin malam, 14 April 2014.

Kejadian tersebut berawal saat sepuluh mahasiswa Undip bersama satu mahasiswa Sekolah Tinggi Teknologi Garut berolahraga arung jeram. Mereka turun ke sungai dengan menggunakan dua perahu karet. Namun, ketika melintas di Kecamatan Pakenjeng sekitar pukul 16.00 WIB, hujan lebat menyebabkan banjir bandang. Tak ayal, kedua perahu itu oleng terbawa arus.

Satu mahasiswa hilang dan masih dalam pencarian, sedangkan lima mahasiswa selamat dan berada di Kampung Bokor. Adapun empat mahasiswa berada di Kampung Porehek, Desa Tanjung Mulya, Kecamatan Pakenjeng. Tiga mahasiswa ditemukan terapung di pinggir sungai, sementara satu orang di delta atau daratan di tengah sungai.

Selain menghanyutkan mahasiswa, banjir bandang ini juga merobohkan Jembatan Rawayan sepanjang 50 meter sehingga memutuskan akses jalan. Akibatnya, sebagian warga Tanjung Mulya terjebak. Selain itu, peristiwa ini juga menghanyutkan 25 ternak kambing dan merendam 30 hektare sawah di Desa Karangsari.

Tags:    

Similar News