Ikatan masa lalu jadikan TNI AD dan umat Islam tak dapat dipisahkan

Tentara Nasional Indonesia (TNI) khususnya Angkatan Darat yang memiliki kewajiban sosial menyatu dengan rakyat dan umat Islam tidak dapat dipisahkan.

Update: 2022-04-22 13:37 GMT
Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

Elshinta.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) khususnya Angkatan Darat yang memiliki kewajiban sosial menyatu dengan rakyat dan umat Islam tidak dapat dipisahkan. Karena dalam sejarahnya kelahiran TNI berasal dari berbagai laskar umat Islam yang berjuang melawan Belanda dalam merebut kemerdekaan Indonesia. Jadi, wajar jika sekarang ini TNI dan umat islam itu dekat, karena keduanya punya ikatan emosional yang kuat sejak TNI itu belum terbentuk.

Demikian dikatakan Ketua Umum Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid dalam keterangan tertulis yang diterima Redaksi Elshinta.com, Jumat (22/4). 

"Dilihat dari sejarah TNI dan umat Islam tidak bisa dipisahkan karena keduanya mempunyai sejarah ikatan masa lalu yang  baik," ujar Habib Umar Alhamid.

Menurutnya, berdasarkan sejarah, TNI terlahir dari berbagai laskar umat Islam yang berjuang melawan Belanda dalam merebut kemerdekaan. Laskar itu berasal dari bahasa Arab yang artinya tentara. Para ulama saat itu memberikan semangat melawan penjajahan.

"Maka wajar dan sudah sepantasnya kalau TNI sekarang  ini mendukung segala kegiatan umat  khususnya umat Islam, terlebih pada bulan suci Ramadan," jelasnya.

Langkah yang baik dan apresiasi disampaikan Habib Umar pada kegiatan MTQ yang digelar KSAD Jendral Dudung Abdurachman di lingkungan Angkatan Darat untuk membekali prajurit yang berakhlaq Islami.

Lain itu, saatnya kita menjaga harmonisasi antara TNI dan rakyat, khususnya umat Islam agar tidak mudah diadu domba. Sejarah telah menorehkan sebuah peristiwa kelam tentang peristiwa G30S/PKI. Bagimana Solidnya peran TNI dan Umat Islam dalam menumpas pengkhianatan PKI saat itu . Semoga sejarah memberi pelajaran untuk kita semua dan jangan terulang lagi tragedi yang membawa korban," ujar Habib Umar.

Menyoal perpecahan dan terbelahnya anak bangsa belakangan ini Habib Umar yang juga inisiator Pas Waja Indonesia mengatakan, perpecahan dan terbelahnya anak bangsa ini harus segera disudahi karena hal itu tidak menguntungkan buat negeri ini. Untuk  itu, Habib mengajak  beberapa tokoh nasional dan pada semua pihak khususnya para penegak hukum untuk bersikap bijaksana dan yang seadil-adilnya dalam menyelesaikan masalah di republik ini.

"TNI, Polri dan kejakasaan (institusi penegak hukum -red) harus berani memberikan masukan kepada presiden Jokowi soal keadaan bangsa dan negara yang sebenarnya. Sehingga keinginan pemerintah untuk menjadikan  Indonesia menjadi negara maju dan disegani oleh dunia internasional bisa menjadi kenyataan", tuturnya.

Tags:    

Similar News