Atasi wabah PMK, pasar hewan di Boyolali disemprot disinfektan
Usai ditemukannya beberapa hewan ternak utamanya sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dinas peternakan setempat bergerak cepat untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut. Salah satu tindakan antisipasi yang dilakukan yakni dengan penyemprotan disinfektan.
Elshinta.com - Usai ditemukannya beberapa hewan ternak utamanya sapi yang terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, dinas peternakan setempat bergerak cepat untuk mengantisipasi penyebaran virus tersebut. Salah satu tindakan antisipasi yang dilakukan yakni dengan penyemprotan disinfektan.
Penyemprotan tersebut dilakukan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Boyolali bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Boyolali. Kegiatan penyemprotan tersebut dilakukan di Pasar Hewan Boyolali yang berada di Desa Jelok, Kecamatan Cepogo pada Rabu (11/5).
“Dalam rangka kita untuk mencegah merebaknya penyakit kuku dan mulut yang sementara ini di Boyolali ini sudah terindikasi ada di Desa Singosari, ini ada beberapa ekor sapi yang telah terkena penyakit kuku dan mulut,” jelas Pengurus Bidang Kebencanaan dan Relawan PMI Kabupaten Boyolali, Dahat Wilarso di sela kegiatan penyemprotan seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sarwoto, Kamis (12/5).
Menggunakan kendaraan milik PMI Kabupaten Boyolali, pihaknya menyemprotkan disinfektan yang terdiri dari 300 liter air dicampur dengan 150 liter cairan disinfektan ke kandang dan lantai pasar, kendaraan operasional di pasar hewan tersebut dan lainnya. Sehingga dia menghimbau kepada para pedagang hewan ternak untuk ikut menjaga kebersihan hewan dan kandang, hal tersebut perlu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah tersebarnya penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak.
Senada, dokter hewan Puskeswan Kecamatan Ampel, Suratno mengungkapkan penyemprotan ke pasar hewan yang mampu menampung 1.000 ekor sapi tiap pasaran Pahing ini sebagai upata penekanan dan pengawasan hewan ternak terhadap ancaman PMK. Pihaknya juga melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada para pedagang.
“Kami menghimbau pedagang supaya tetap berhati-hati dalam jual beli sapi ini mengingat sapi ini rentan sekali terhadap penyakit mulut dan kuku dan penyebarannya sangat cepat,” kata Suratno.
Dalam penyemprotan dan pengawasan Pasar Hewan Jelok tersebut, tidak ditemukan hewan ternak yang mengidap PMK dan semua hewan ternak dirasa masih normal.meski demikian langkah cepat untuk antisipasi penyakit tersebut perlu di lakukan.