Denny Indrayana: Praktek mafia hukum hambat dunia usaha di Indonesia
Mantan WamenkumHAM Denny Indrayana menyoroti masih kuatnya pengaruh mafia hukum di lembaga-lembaga penegak hukum di tanah air. Para mafia hukum bisa dengan leluasa mengatur keputusan penegak hukum.
Elshinta.com - Mantan WamenkumHAM Denny Indrayana menyoroti masih kuatnya pengaruh mafia hukum di lembaga-lembaga penegak hukum di tanah air. Di Indonesia, kata Denny Indrayana, Kalimantan Selatan bisa jadi contoh daerah dengan potret persoalan mafia hukum yang kasat mata terjadi sehari-hari. Akibatnya, bisnis menjadi stagnan padahal potensi daerahnya sangat banyak.
Hal itu dikatakan Denny saat menjadi pembicara pada diskusi “Indonesian Young Leaders Forum” dalam rangka HUT ke-50 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Sabtu (11/6).
“Mafia hukum masih kuat dan masih belum tuntas. Kalsel adalah potret bahwa kita mempunyai persoalan mafia hukum yang sangat telanjang, yang menyebabkan dunia bisnis akhirnya tidak bisa bergerak. Ini persoalan yang harus dituntaskan dan pasti tidak mudah,” ujar Denny yang pernah menjabat sebagai Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum.
Praktik mafia hukum terjadi di semua sektor usaha, termasuk di bidang pertambangan batu bara. Denny mengaku sering mendapatkan laporan tentang penambangan ilegal di Kalsel.
“Saya ini setiap hari mendapatkan WhatsApp dari warga di Kalimantan Selatan tentang illegal mining, tentang tanah yang diserobot hampir setiap hari. Jadi, yang namanya illegal mining itu merampok di siang bolong, di depan mata yang punya izin. Punya lahan, tiba-tiba ada orang masuk dengan alat-alat beratnya merampok dan tidak ditangkap. Kenapa? Karena mafia hukum,” ujarnya.