Ganjar Pranowo fokus membangun Jateng, belum pikirkan capres
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa ia tidak pernah berkomunikasi dengan partai politik lain terkait dengan pencalonan presiden.
Elshinta.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan bahwa ia tidak pernah berkomunikasi dengan partai politik lain terkait dengan pencalonan presiden. Ia lebih fokus memikirkan pembangunan Jawa Tengah. Selain itu, saat ini pun soal capres, calon, balon tahapanya juga belum ada.
"Itu yang harus diketahui publik," katanya di rumah dinas gubernur Jateng di Semarang seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Joko Hendrianto, Minggu (26/6).
Ganjar juga menanggapi santai terkait namanya yang diusulkan menjadi Capres oleh Partai Nasdem dalam Rapat Kerja Nasional pada Jumat kemarin. Menurutnya itu hal yang biasa saja.
"Saya adalah kader PDI Perjuangan yang tetap akan patuh pada aturan partai dan mentaati petuah dan saran dari Ketua Umum Ibu Mega. Saya sangat menghormati beliau. Ibu Mega sudah saya anggap sebagai orang tua sendiri yang saran dan petunjuknya akan selalu saya diikuti," katanya.
Bahkan jika sekarang ada yang ingin mendukungnya, ia justru meminta dukungan agar kinerja sebagai gubernur Jateng untuk menyelesaikan berbagai masalah dapat mendapat solusi terbaik.
"Misalnya soal minyak goreng, persoalan Wadas yang terkait dengan pembangunan Bendungan Bener, dan juga rob yang menimpa Pantura Jateng," tuturnya.
Nama Ganjar masuk bursa Capres dari Partai Nasdem dalam Rakernas, Jumat (17/6). Dalam Rakernas itu, Nasdem mengusulkan tiga nama sebagai calon presiden yang akan diusung, yakni Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dan Panglima TNI, Andika Perkasa.
Ganjar menyebut Megawati sering memberikan breafing dan pengarahan pada anak-anaknya termasuk kepada dirinya. Bahkan jika dianggap salah, Megawati tak segan memberikan peringatan atau teguran dengan keras.
Terkait namanya yang masuk bursa Capres Nasdem, Ganjar menambahkan jika setiap partai memiliki mekanisme sendiri secara internal.
"PDI Perjuangan juga punya aturan sendiri. Punya mekanisme, peraturan, tatacara sesuai AD/ART. Untuk soal ini, PDI Perjuangan sudah jelas, ini hak preogratif Ketua Umum," tegasnya.