Cegah stunting, remaja dan calon pengantin di Majalengka dapat tablet tambah darah dan PTM
Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia tahun 2021 Kabupaten Majalengka masih di angka 23%, awal pandemi yakni tahun 2020 lalu, sehingga penanganan stunting tetap menjadi prioritas bersama penanganan penyakit lainnya yang dinilai rentan kematian.
Elshinta.com - Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia tahun 2021 Kabupaten Majalengka masih di angka 23%, awal pandemi yakni tahun 2020 lalu, sehingga penanganan stunting tetap menjadi prioritas bersama penanganan penyakit lainnya yang dinilai rentan kematian.
Langkah yang dilakukan Dinas Kesehatan Majalengka dalam tahapan penanganan stunting saat ini sedang melaksanakan pemberian tablet tambah darah, untuk usia sekolah dan remaja terutama kalangan calon pengantin serta pemberian makanan tambahan seperti pemberian vitamin pada balita.
Demikian dikatakan Sekretaris Dinas Kesehatan Kab. Majalengka, Agus Susanto, dalam acara rembuk stunting yang digelar di Hotel Fitra, Majalengka seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Enok Carsinah, Rabu (27/7).
"Upaya preventif terus dilakukan. Sebagai catatan, selama satu tahun untuk periode 2020-2021 dari data awal sebanyak 4382 kasus stunting kini menjadi 2932 kasus stunting mengalami penurunan," ungkapnya.
Sementara Wakil Bupati Majalengka Tarsono D. Mardiana mengatakan, komitmen pemerintah daerah dalam menyampaikan rencana kegiatan intervensi penurunan yang selanjutnya membangun komitmen dengan semua komponen baik kepala desa, dharma wanita, PKK atau anggota organisasi profesi lainnya.
Wabup berharap dinas terkait yang menangani kasus stunting harus ada gerakan percepatan dalam penanganan stunting, sehingga progres dalam penanganan ini cepat terselesaikan.
Ia juga meminta dinas kesehatan dalam penanganan ini bisa merubah perilaku masyarakat tidak hanya saja 'bumil' tidak hanya saja keluarga tapi seluruhnya selalu yang mendasar yang harus kita bangun.
"Jadi pada kesempatan ini saya mengajak semua yang hadir dalam kegiatan rembuk ini menjadi sebuah motivasi kita semua untuk kerja bareng-bareng secara gotong royong, tidak ada hal yang sulit tidak ada hal yang tidak bisa dilaksanakan kalau bekerjasama," harapnya.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan kasus stunting yang paling tinggi ada di Kecamatan Sumberjaya sebanyak 596 orang dan paling rendah di kecamatan Cikijing 6 orang. Rata-rata karena kurangnya sanitasi dan gizi yang menjadi kendala dalam kasus stunting di beberapa wilayah.