Bupati: Biar naik kelas, produk UMKM Kudus harus utamakan kualitas
Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah melalui Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, dan UKM berupaya mewujudkan pengembangan bagi pelaku UMKM dalam meningkatkan keterampilan dan keahlian untuk menyalurkan berbagai produk lokal yang dihasilkan.
Elshinta.com - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah melalui Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi, dan UKM berupaya mewujudkan pengembangan bagi pelaku UMKM dalam meningkatkan keterampilan dan keahlian untuk menyalurkan berbagai produk lokal yang dihasilkan. Salah satunya melalui Pelatihan Kewirausahaan UMKM Mandiri yang bekerjasama dengan CSR, dalam hal ini dengan PT. Indomarco Prismatama (Indomart) kantor cabang Semarang.
Ada sebanyak 75 peserta pelaku UMKM yang telah mempunyai legalitas di Kabupaten Kudus. Bupati Kudus Hartopo berharap pelatihan tersebut dapat menjadi sarana untuk meningkatkan grade produk UMKM. "Semoga pelatihan ini dapat meningkatkan kualitas produk UMKM lokal agar siap diajak kemitraan dengan seluruh minimarket ini (Indomart)," katanya di sela-sela pembukaan pelatihan di Pendopo Kabupaten Kudus.
Menurut Hartopo, kemitraan ini dapat menjadi pilot project yang dapat dicontoh oleh toko retail lainya dalam upaya menjalin kemitraan dengan pelaku UMKM. "Semoga ini bisa menjadi pilot project seluruh minimarket lain untuk dapat mengikutinya sehingga dapat terjalin kemitraan dengan pelaku UMKM. Jadi pelaku UMKM dapat meningkatkan penjualanya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kudus," harapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (29/7).
Mengingat adanya seleksi dan standarisasi yang diterapkan oleh toko retail terkait brand yang akan dipasarkan, bupati berpesan untuk tetap menjaga dengan baik kualitas produk yang dihasilkan. "Pasti ada seleksi dari minimarket sebagai standarisasi dari produk yang akan masuk ke market mereka, oleh karena itu saya harap pelaku UMKM dapat menjaga kualitas dengan baik", pesan Hartopo seraya mengatakan agar selalu menjaga kualitas dapat menjadikan daya tarik dan minat tersendiri bagi masyarakat untuk setia menjadi konsumen produk tersebut.
Salah satu peserta Retno, mengatakan bahwa ia telah menggeluti produk UMKM yang memproduksi jajanan tradisional khas Kudus sejak tahun 2018. "Saya produksi keciput, jajanan khas Kudus. Resep dari nenek moyang yang selanjutnya saya pasarkan melalui teman dekat dan dengan menitipkan di Jenang 33. Semoga produk yang saya suguhkan dapat diterima masyarakat luas, terlebih dapat menjalin kemitraan dengan Indomart dan toko retail lainya," harapnya.