15 September 1945: Sekutu mendaratkan pasukannya di Jakarta setelah Indonesia merdeka
Kedatangan NICA atau Netherland Indies Civil Administration dan Sekutu di Indonesia terjadi pasca-perang dunia kedua, setelah Jepang mengakui kekalahan dari Sekutu.
Elshinta.com - Kedatangan NICA atau Netherland Indies Civil Administration dan Sekutu di Indonesia terjadi pasca-perang dunia kedua, setelah Jepang mengakui kekalahan dari Sekutu.
Menurut laman resmi Kemdikbud, Belanda yang beraliansi dengan tentara Sekutu berusaha merebut kembali Indonesia. Hal ini dibuktikan ketika AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies) mulai mendarat di Tanjung Priok di bawah pimpinan Letjen Sir Philip Christison.
Kedatangan NICA atau Netherland Indies Civil Administration dan Sekutu di Indonesia terjadi pasca-perang dunia kedua, setelah Jepang mengakui kekalahan dari Sekutu.
Menurut laman resmi Kemdikbud, Belanda yang beraliansi dengan tentara Sekutu berusaha merebut kembali Indonesia. Hal ini dibuktikan ketika AFNEI (Allied Forces Netherland East Indies) mulai mendarat di Tanjung Priok di bawah pimpinan Letjen Sir Philip Christison.
Tujuan kedatangan
Pada 16 September 1945 rombongan perwakilan Sekutu mendarat di Tanjung Priok (Jakarta) dengan menggunakan kapal Cumberland Rombongan ini dipimpin Laksamana Muda W.R. Patterson.
Dalam rombongan ini ikut pula C.H.O. Van der Plas yang mewakili Dr. H.J. van Mook, kepala NICA Sekutu menugaskan sebuah komando khusus untuk mengurus Indonesia dengan nama AFNEI.
Adapun tujuan kedatangan Sekutu yang dipimpin Letjen. Sir Philip Christison ini adalah sebagai berikut.
- Menerima penyerahan kekuasaan dari tangan Indonesia
- Membebaskan para tawanan perang dan interniran Sekutu
- Melucuti dan memulangkan tentara Jepang
- Memulihkan keamanan dan ketertiban
- Mencari dan mengadili para penjahat perang.
Sumber: detik.com