Jogja International Travel Mart 2022 digelar bangkitkan pariwisata Yogyakarta

Elshinta.com, Dinas Pariwisata DIY Kembali menyelengarakan Jogja International Travel Mart  (JITM) 2022  ke 13 kali yang akan dilaksanakan di pada tanggal 12-15 September 2022 di Hotel Royal Ambarukmo  Yogyakarta.

Update: 2022-09-14 12:58 GMT
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Elshinta.com - Dinas Pariwisata DIY Kembali menyelengarakan Jogja International Travel Mart  (JITM) 2022  ke 13 kali yang akan dilaksanakan di pada tanggal 12-15 September 2022 di Hotel Royal Ambarukmo  Yogyakarta. Even ini terselenggara atas Kerjasama dengan ASITA dan PHRI DIY dan dilaksanakan secara ofline setelah 2 tahun sebelumnya dilaksanakan secara hybrid. 

Tahun ini  JITM mengangkat tema “Stronger Recovery of Tourism” yang mengandung harapan dan optimisme yang tinggi bahwa kepariwisataan DIY akan pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.

Even ini diikuti 50 buyer yang berasal dari Negara Eropa, Asia dan Amerika seperti dari Perancis, Spanyol, Malaysia, Singapura, Thailand, India juga Kanada sedangkan seller sejumlah 60 orang yang berasal dari DIY dan sekitarnya dari Travel Agent, Hotel dan juga Destinasi Wisata dan perusahan. Pada penyelenggaraan table top ini buyer dan seller akan bertemu secara langsung dan mengadakan pertemuan dan transaksi bisnis yang diharapkan dapat memberikan prospek yang cerah untuk denyut Pariwisata kedepannya. Prospek transaksi dari pertemuan buyer dan seller ini ditargetkan sebesar 50 milyar rupiah

"Ini bagian geliatkan pariwisata untuk sektor pangsa pasar mancanegara dan  memunginkan juga pangsa pasar domestik yang menengah keatas, harus digarap dengan baik," kata Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Rabu (14/9).  

Even ini diharapkan mampu membangkitkan kembali geliat aktifitas kepariwisataan di Yogyakarta setelah diterpa badai Covid-19 pada tahun 2020 dan 2021 silam. Terlebih lagi bahwa event ini sebagai ajang pertukaran informasi dan memperluas jaringan bisnis antar buyer dan seller, juga untuk mendiskusikan berbagai trend dan isu serta inovasi pada industri perjalanan pariwisata.

"Kita mendorong agar juga memperkenalkan paket desa wisata secara lebih gencar lagi. Pariwisata berkelanjutan sangat pwnti g dan kita angkat dari sisi desa wisata," ujarnya. 
 
Event ini merupakan kali pertama setelah pandemi yang mengundang buyer dari luar negeri. Tentunya ini menjadi upaya untuk mendongkrak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta setelah pandemi. Sampai saat ini memang kunjungan wisatawan ke Yogyakarta belum pulih seperti sebelum adanya pandemi. 

"Sekarang belum kembali seperti sebelum pandemi. Masih berkisar 30-40 persen dari tahun 2019 (sebelum pandemi). Kita berupaya minimal bisa sama atau kalau bisa lebih," pungkasnya.

Tags:    

Similar News