Ditlantas Polda Jatim edukasi santri soal wawasan kebangsaan dalam perspektif lalu lintas
Elshinta.com, Rangkaian HUT ke 67 Polantas, Dit Lantas Polda Jatim melaksanakan beberapa kegiatan.
By : Sigit Kurniawan
Update: 2022-09-20 21:46 GMT
Elshinta.com - Rangkaian HUT ke 67 Polantas, Dit Lantas Polda Jatim melaksanakan beberapa kegiatan. Diantaranya pada hari ini, dengan bersilahturahmi dan sosialisasi di lingkungan Pondok Pesantren Tebu Ireng, Jombang.
Di depan para santri dan santriwati, Direktur Lalu Lintas Polda Jatim Kombes Pol Muhammad Taslim Chairuddin memberikan pencerahan terkait penanaman nilai-nilai etika berlalu lintas dengan baik dan benar di jalan.
Road show ini menyasar anak-anak SMA, mahasiswa dan guru, serta lingkungan pesantren.
"Hal Ini berangkat dari keprihatinan kita bahwa tanpa kita sadari setiap hari 15 orang meninggal dunia akibat laka lantas di Jawa Timur. Lebih ironis lagi yang meninggal dunia 82% berusia antara 16 hingga 60 tahun atau usia produktif. Ketika usia produktif terus berkurang maka usia tidak produktif tidak tertanggung, kesempatan sekolah terbatas dan tentu juga membatasi ruang kerja," ujar Kombes Pol Taslim seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Wisnu Wardhana, Selasa (20/9).
Mantan Kapolres Jepara ini menambahkan bahwa dari perspektif kamtibmas kebodohan dan kemiskinan adalah potensi gangguan yang harus diselesaikan agar tidak berkembang menjadi gangguan nyata.
Menurut Alumni Akpol 94 ini, para ahli memperkirakan bahwa tahun 2040 indonesia akan mengalami kejayaan terlebih Indonesia akan mendapatkan bonus demografi. Akan tetapi jika tidak diwaspadai dengan baik, bonus demografi ini bisa berbalik menjadi bencana demografi ketika generasi muda tidak mampu bersaing menghadapi disrupsi.
"Itulah mengapa kami peduli untuk turun ke sekolah, ponpes, universitas dan Insya Allah akan bekerja sama dengan Diknas Propinsi Jatim, menanamkan nilai-nilai, wawasan kebangsaan, wawasan terkait bagaimana etika berlalu lintas yang baik dan benar di jalan," ujar Kombes Pol Taslim.
Menurut Kombes Pol Taslim, kecelakaan selalu berawal dari berbagai pelanggaran lalu lintas di jalan atau ketika pengemudi tidak mampu berlalu lintas yang baik di jalan.
"Kami hadir juga untuk mendekatkan diri kepada anak anak, agar di dalam diri mereka tidak pernah takut dengan Polantas tetapi takut aturan yg mengatur," katanya.
Kombes Pol Taslim menegaskan, penanaman nilai-nilai ini akan beriringan dengan sistem penegakan hukum elektronik yang efektif dan efisien, semua orang akan merasa terawasi setiap saat di manapun dan kapan pun,
serta ditegakkan hukum secara tegas dan konsisten.