Bantu korban Tragedi Kanjuruhan, UMM kirim tim 'trauma support mobility' dan pendataan korban

Elshinta.com, Universitas Muhammadiyah malang (UMM) tanggap untuk membantu para korban tragedi Kanjuruhan. Sederet tim diterjunkan seperti tim medis dan psikologis yang bertujuan mendampingi, menemani, mendengarkan keluh kesah keluarga korban serta memberikan pelayanan psikologis.

Update: 2022-10-06 18:07 GMT
Sumber foto: El Aris/elshinta.com.

Elshinta.com - Universitas Muhammadiyah malang (UMM) tanggap untuk membantu para korban tragedi Kanjuruhan. Sederet tim diterjunkan seperti tim medis dan psikologis yang bertujuan mendampingi, menemani, mendengarkan keluh kesah keluarga korban serta memberikan pelayanan psikologis. Tim itu juga tergabung dalam gerakan trauma support mobility yang telah melaksanakan bantuan dan kordinasi.

Langkah ini dilakukan dengan melibatkan UPT Perlindungan Perempuan dan Anak dinas Sosial Kab. Malang Arbani Mukti Wibowo, UMM dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendy yang dipusatkan di teater Dome UMM. Selain tim UMM, gerakan trauma support mobility juga diisi oleh tim dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Malang, HIMPSI Malang, Save the Children, Maharesigana UMM, MDMC, UIN Maulana Malik Ibrahim, Universitas Merdeka, Universitas Brawijaya dan sederet lainnya. Hadir pula perwakilan dari BTS ARMY Help Center Indonesia yang akan mendukung proses trauma support.

Muhadjir menilai bahwa tim gabungan ini merupakan upaya yang bagus untuk mengatasi insiden di Kanjuruhan. Berbeda dengan korban fisik yang bisa diukur dan diperkirakan sembuhnya, cedera korban mental lebih sulit untuk dihitung dan diidentifikasi. Bahkan bukan hanya korban saja, tapi juga kerabat dan keluarga yang ditinggalkan.

“Kemarin saya sempat menemui bapak dari korban meninggal. Dua anaknya terenggut dalam insiden Kanjuruhan. Tentu, membantu dari sisi psikologis juga penting dan menyasar bukan hanya korban yang menonton, tapi juga para keluarga yang ditinggalkan,” tambahnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, El Aris, Kamis (6/10).

Terkait dana operasional, ia menjelaskan bahwa ada dana siap pakai (DSP) di pemerintah daerah yang bisa dialokasikan. Termasuk salah satunya untuk memberikan santunan kepada keluarga dan kegiatan trauma support ini. Ia juga mendorong para rektor di perguruan tinggi Malang untuk turut berkontribusi dalam rangkaian pendampingan psikologis tersebut agar lebih masif.

“Tak perlu kita melihat siapa yang duluan, siapa yang paling berkontribusi. Ini adalah bencana sosial yang sifatnya non-diskriminasi, maka semua harus ikut memberikan bantuan. Teman-teman juga bisa mengajak organisasi dan pihak lain untuk turut serta membantu dalam tragedi ini,” tegasnya pada perwakilan tim.

Selain itu UMM juga berkolaborasi dan terus berkoordinasi dengan Aremania Kampus Putih untuk melakukan pendataan jumlah korban sejak (2/10) lalu.

Tags:    

Similar News