19 Oktober 1987: Tragedi Bintaro, ratusan orang tewas

Sejarah hari ini mencatat peristiwa kelam di dunia perkeretaapian Indonesia pada 19 Oktober 1987.

Update: 2022-10-19 06:11 GMT
Sumber foto: https://bit.ly/3eCKvOP/elshinta.com.

Elshinta.com - Sejarah hari ini mencatat peristiwa kelam di dunia perkeretaapian Indonesia pada 19 Oktober 1987.

Peristiwa yang dikenal dengan nama Tragedi Bintaro, adalah tabrakan kereta api jurusan Rangkasbitung-Jakarta Kota di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan yang menewaskan ratusan orang.

Kecelakaan tersebut disebut musibah terburuk sepanjang sejarah perkeretaapian di Indonesia. Tabrakan ini menelan korban jiwa sebanyak 159 nyawa dan korban luka-luka sebanyak 300 orang. Tabrakan ini terjadi pada tikungan S, km 17+252.

Dalam kecelakaan ini, rangkaian kereta api Patas Merak jurusan Tanah Abang–Merak yang berangkat dari Stasiun Kebayoran (KA 220) bertabrakan dengan kereta api Lokal Rangkas jurusan Rangkasbitung–Jakarta Kota (KA 225) yang berangkat dari Stasiun Sudimara.

Penyelidikan setelah kejadian menunjukkan adanya kelalaian petugas Stasiun Sudimara yang memberikan sinyal aman bagi kereta api dari arah Rangkasbitung, padahal tidak ada pernyataan aman dari Stasiun Kebayoran.

Atas peristiwa tersebut, empat orang dinyatakan bersalah. Slamet Suradio, masinis KA 225 divonis lima tahun penjara, dan Adung Syafe’i sebagai kondektur KA 225 dihukum 2,5 tahun penjara. Sedangkan petugas Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA) Djamhari dan Umriyadi dihukum 10 bulan penjara.

Tags:    

Similar News