Ketua Adat Tunjung Benuaq nilai IKN berdampak positif bagi kemakmuran masyarakat lokal

Elshinta.com, Ketua Adat Dayak Tunjung Benuaq, Andipati Yohanes Yanti Embung Atal Maut menyampaikan, bahwa pihaknya sangat menerima dengan tangan terbuka terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

Update: 2022-12-26 15:35 GMT
Sumber foto: Istimewa/elshinta.com.

Elshinta.com - Ketua Adat Dayak Tunjung Benuaq, Andipati Yohanes Yanti Embung Atal Maut menyampaikan, bahwa pihaknya sangat menerima dengan tangan terbuka terkait pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur, tepatnya di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

"Jelas kami terima dengan tangan terbuka disertai  hati yang tulus ikhlas," kaya Andipati Yohanes dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (26/12).

Alasan mengapa pihaknya menerima IKN Nusantara, lantaran efek positif yang ditimbulkan juga bisa dirasakan secara langsung oleh masyarakat lokal.

"Kami merasa yakin pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke wilayah Kalimantan Timur berdampak positif bagi kemakmuran masyarakat lokal di bumi Borneo," ujarnya.

Lalu, dengan pembangunan IKN Nusantara sebagai Ibukota Negara tersebut sekaligus menunjukkan bahwa pemerintah pusat sudah melihat langsung masa depan Indonesia di Tanah Borneo.

"Ini menunjukkan adanya perhatian dan keseriusan oleh Presiden Jokowi kepada masyarakat di luar Jawa," sambungnya.

Kemudian, ia juga berpandangan bahwa keberadaan IKN di Kalimantan Timur akan berdampak positif bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kaltim, bukan hanya bagi masyarakat Dayak saja, namun kesejahteraan itu pun diharapkan untuk keseluruhan  masyarakat di Kaltim. 

"Mengingat  banyaknya ragam etnis yang berdiam atau tinggal di Kalimantan Timur, justru itu menjadi modal kerukunan dan persatuan bangsa, sehingga mudah-mudahan dengan kepindahan dan pembangunan IKN, bakal meningkatkan perekonomian dan kemajuan di berbagai bidang di Kalimantan Timur," tandasnya.

Sebagai tokoh asli warga Borneo, Andipati Yohanes juga yang juga Ketua Adat di Loa Duri Ulu, merasa sangat bangga dengan semangat kerukunan dan toleransi keberagaman yang sudah berlangsung oleh suku-suku yang ada di Kalimantan.

"Di sini ada suku Ambon, Menado, Bugis, Madura, Banjar, Jawa, Sunda, Batak dan Melayu. Hingga sampai  saat ini wilayah Kaltim bisa tetap aman, hidup damai dan tentram," ucapnya.

Lebih lanjut, ia pun menyatakan bahwa siapapun pihak yang mencoba mengganggu harmonisasi antar suku di Kalimantan, maka pihaknya akan melakukan perlawanan secara langsung.

"Berpindahnya IKN di Wilayah Kaltim, tentu memicu kehadiran jumlah warga pendatang, namun kami mengingatkan kepada oknum-oknum yang suka mengadu domba, memecah belah antar umat beragama dan menghina Presiden Jokowi untuk tidak tinggal atau masuk di bumi Borneo, kami akan hadapi dan lawan oknum yang suka buat kerusuhan di Kalimantan Timur," tegasnya.

Tags:    

Similar News