Milenial Muhammadiyah diminta ikut berkontribusi di IKN Nusantara

Elshinta.com, Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kutai Kartanegara (Kukar), Yamin Hadi Firmadi menegaskan, bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menyiapkan sumber daya manusia (SDM), guna menyongsong pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Update: 2023-03-15 19:05 GMT
Sumber foto: Istimewa/elshinta.com

Elshinta.com - Ketua Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kutai Kartanegara (Kukar), Yamin Hadi Firmadi menegaskan, bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menyiapkan sumber daya manusia (SDM), guna menyongsong pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. 

Dia pun meminta kepada para kader milenial untuk turut serta berkontribusi dalam pembangunan IKN Nusantara yang akan berdiri di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim).

"Selaku  pimpinan Muhammadiyah di Kukar selalu mengingatkan bahwa pembangunan IKN membutuhkan tenaga dan pemikiran kaum milenial," kata Yamin kepada wartawan, Rabu (15/3).

Saat ini, kata Yamin, pihaknya gencar mensosialisasikan atau memperkuat ideologi kebangsaan dan keislaman. Hal itu untuk mendorong peran milenial untuk berkontribusi di IKN. 

Muhammadiyah menilai, progres pembangunan IKN di Kalimantan Timur sudah mulai berdampak pada ekonomi masyarakat. Peluang ekonomi secara global maupun UMKM sangat terbuka lebar. 

"Pembangunan infrastruktur di wilayah sekitar IKN juga sudah mulai dirasakan manfaatnya," tuturnya. 

Yamin menegaskan, organisasi masyarakat (ormas) besutan KH. Ahmad Dahlan itu mendukung penuh pembangunan IKN Nusantara. Bahkan ia menekankan, Muhammadiyah siap bersinergi dengan ormas lain untuk bersama-sama mencegah dampak sosial yang akan terjadi.

Lebih lanjut, Yamin mengatakan peran Muhammadiyah terus dioptimalkan dalam mengembangkan diri agar dapat memberikan kontribusi peningkatan mutu dan kualitas pendidikan kepada  masyarakat. 

"Di Kalimantan Timur, Muhammadiyah, bahkan telah mendirikan kampus atau perguruan tinggi, serta rumah sakit untuk memenuhi pelayanan kesehatan," tukas dia.

Sebagaimana diketahui, kepindahan dan  pembangunan IKN di Kaltim karena pertimbangan beberapa faktor kondisi di DKI Jakarta yang sudah kurang memiliki daya dukung sebagai Ibu Kota Negara di masa depan. 

Salah satu faktor yang dapat dilihat yakni terkait kepadatan penduduknya, kemudian ketersediaan air bersih yang tidak memadai, dan kontribusi ekonomi DKI Jakarta yang mendominasi. 

Tak hanya itu, pemerataan pembangunan di luar Jawa juga menjadi pertimbangan pembangunan IKN Nusantara di Kaltim. 

Meski demikian, Yamin berpesan dan mengingatkan kepada Badan Otorita IKN untuk tidak melupakan potensi lokal di Kaltim dalam hal pembangunan IKN Nusantara, sehingga tidak timbul kesenjangan sosial serta ekonomi. 

Dia juga mengingatkan, pemberdayaan warga lokal juga perlu dilakukan, agar tidak tertinggal dalam mengikuti perubahan yang terjadi selama pembangunan ibu kota di Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara.

"Terpenting dalam pemindahan IKN,  budaya lokal harus tetap dijaga," pungkasnya.

Tags:    

Similar News