Legislator minta Pemkab Tangerang kaji ulang kurikulum sekolah hybrid

Elshinta.com, Program Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten dalam menangani tingginya lulusan sekolah dasar yang masuk ke jenjang sekolah menengah pertama yang bernama sekolah Hybrid itu harus dikaji ulang soal kurikulum dan juga sosialisasi ke sekolah-sekolah dan orang tua. 

Update: 2023-07-27 14:06 GMT
Sumber foto: Selly Loamena/elshinta.com.

Elshinta.com - Program Pemerintah Kabupaten Tangerang, Banten dalam menangani tingginya lulusan sekolah dasar yang masuk ke jenjang sekolah menengah pertama yang bernama sekolah Hybrid itu harus dikaji ulang soal kurikulum dan juga sosialisasi ke sekolah-sekolah dan orang tua. 

Demikian dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, Khalid Ismail, Kamis (27/7). 

Khalid mengatakan, Sekolah Hybrid merupakan salah satu program pemerintah Kabupaten Tangerang di mana sekolah tersebut belajar dari pengalaman pandemi Covid-19 yaitu bisa belajar di mana saja atau sekolah di rumah. 

"Namun tidak sedikit orang tua menolak dilakukan sekolah Hybrid mengingat kejadian pada saat pandemi Covid-19 kemarin di mana diberlakukannya belajar dari rumah tidak efektif," ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Selly Lomena.

Menurut Khalid, Sekolah Hybrid adalah salah satu solusi dalam sistem penerimaan peserta didik baru agar semua lulusan sekolah dasar yang ada di Kabupaten Tangerang bisa diterima di SMP Negeri 

"Pemerintah Kabupaten Tangerang membuat program SMP hybrid dengan akreditasi yang diakui dan kualitas pembelajaran yang baik. Hal ini dilakukan untuk menampung lulusan sekolah dasar yang semakin hari semakin meningkat, mengingat jumlah sekolah menengah pertama yang ada di Kabupaten Tangerang masih terbatas," katanya.

Tags:    

Similar News