4 Oktober 2010: Banjir bandang renggut ratusan nyawa warga Wasior

Hari ini 13 tahun lalu, tepatnya Senin 4 Oktober 2010, mungkin tak akan pernah luput dalam ingatan warga Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Hari itu, sekitar pukul 08.30 WIT, saat warga hendak memulai aktivitas, terdengar suara gemuruh bersama datangnya luapan air Sungai Batang Salai.

Update: 2023-10-04 06:27 GMT
Sumber foto: https://rb.gy/5i4kh/elshinta.com.

Elshinta.com - Hari ini 13 tahun lalu, tepatnya Senin 4 Oktober 2010, mungkin tak akan pernah luput dalam ingatan warga Wasior, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Hari itu, sekitar pukul 08.30 WIT, saat warga hendak memulai aktivitas, terdengar suara gemuruh bersama datangnya luapan air Sungai Batang Salai.

Bagaikan tsunami, banjir bandang menyapu bersih rumah di wilayah itu. Rumah warga yang rata-rata semi permanen dari kayu hanyut dan runtuh akibat terjangan banjir.

Warga yang sudah ke luar rumah bergegas menyelamatkan diri ke perbukitan. Sedangkan warga yang masih tinggal di dalam rumah, sebagian besar tak bisa menyelamatkan diri.

Hampir semua infrastruktur di Wasior hancur, termasuk lapangan udara, rumah sakit, jembatan, dan juga beberapa gereja. Bencana banjir bandang yang terjadi juga mengganggu hubungan komunikasi, jaringan listrik terputus, dan aktivitas masyarakat lumpuh.

Lapangan terbang yang digenangi oleh banjir juga memutus jalur udara menuju Wasior. Satu-satunya jalan menuju daerah itu adalah jalur laut yang harus ditempuh selama 10 jam perjalanan dari Manokwari dengan menumpang armada patroli Angkatan Laut atau kapal pengangkut kayu.

Banjir bandang ini menyebabkan 158 orang tewas dan 145 orang dinyatakan hilang. Sebagian besar korban luka-luka dibawa ke Manokwari dan Nabire. Sementara sebagian korban luka lainnya dan warga yang selamat ditampung di tempat-tempat pengungsian.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menampung sedikitnya 4.771 pengungsi korban banjir bandang Wasior di Manokwari, Papua Barat. Berdasarkan data BNPB, ribuan pengungsi itu tersebar di beberapa lokasi pengungsian di Manokwari.

Jumlah pengungsi terbanyak ada di komplek Balai Latihan Kerja Manokwari, yaitu sebanyak 1.245 orang. Kemudian di Lapangan Kodim Manokwari sebanyak 972 orang Sementara itu, BNPB mencatat 2.554 orang pengungsi melakukan pengungsian mandiri, atau kembali ke keluarga masing-masing di kawasan Manokwari.

Selain di Manokwari, BNPB juga mendata 2.652 pengungsi masih bertahan di Wasior, tempat bencana banjir bandang terjadi beberapa waktu lalu. Mereka tersebar di enam lokasi penampungan pengungsi. BNPB juga mencatat 355 pengungsi ditampung di pengungsian.

Tags:    

Similar News