Berburu Kue Tempel, kuliner legendaris khas Tegal jelang buka puasa

Kota Tegal, Jawa Tengah selain dikenal dengan Warung Tegal (Warteg), Nasi Lengko, Sate Kambing, Tahu Aci, Rujak Teplek juga jajanan tradisional yang sudah ada sejak tahun 1940 yakni jajanan Kue Tempel.

Update: 2024-03-30 13:36 GMT
Sumber foto: Hari Nurdiansyah/elshinta.com.

Elshinta.com - Kota Tegal, Jawa Tengah selain dikenal dengan Warung Tegal (Warteg), Nasi Lengko, Sate Kambing, Tahu Aci, Rujak Teplek juga jajanan tradisional yang sudah ada sejak tahun 1940 yakni jajanan Kue Tempel.

Kue Tempel berbahan dari tepung ketan dicampur dengan parutan kelapa, pisang raja yang sudah masak dan gula merah dicampur dipanasi di atas wajan disajikan mirip dengan kerak telor.

Di Kota Tegal penjual jajanan Kue Tempel bisa dijumpai di dua lokasi. Lapak milik Mamah Cun (77) bisa dijumpai di Jalan HOS Cokroaminoto Kota Tegal, dan lokasi kedua lapak milik Ibu Meiyanti yang berlokasi di Jalan Setiabudi Kota Tegal.

Meiyanti merupakan generasi kelima mengaku, kue tempel buatannya merupakan usaha turun-temurun dari nenek dan buyutnya.

“Kue tempel merupakan kuliner asli khas Tegal, merupakan usaha turun-temurun keluarga sejak 1940-an,” ujar Meiyanti yang dibantu anaknya yang masih duduk di bangku SMP.

Meiyanti mengaku masih kerabat dengan Mamah Cun. Meiyanti ditinggal suami karena meninggal, kini Meiyanti bersama dua anaknya yang masih duduk di bangku SMP dan SD yang terus mempertahankan makanan tradisional di Kota tegal.

Untuk memanaskan wajan lapak Mamah Cun menggunakan kompor minyak tanah. Sedangkan lapak milik Meiyanti menggunakan arang pada anglo.

Meiyanti beralasan, menggunakan kompor memang lebih praktis, besar kecilnya api bisa diatur. Memilih menggunakan arang diakui memang agak repot tapi dijamin tidak akan bau minyak dan lebih sedap pakai arang.

“Untuk pemanas saya pilih pakai arang pada anglo karena menghindari minyak pada kue dan lebih sedap,” ujar Meiyanti kepada Kontributor Elshinta Hari Nurdiansyah.

Untuk harga Meiyanti mematok harga Rp8.000 per kue untuk original, untuk keju dipatok harga Rp12.000, keju coklat Rp14.000, Meiyanti mulai buka dari pukul 08.00-17.00, Dalam sehari Meiyanti bisa menjual 100 kue tempel kadang juga lebih.

Terletak di Jl. Setiabudi, kue tempel Ibu Meiyanti menjadi buruan masyarakat Tegal menjelang berbuka puasa. Mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, semua ingin mencicipi kelezatan dari kue tempel ini. Meskipun telah ada sejak dulu, tetapi kue tempel ini masih menjadi primadona dan tetap diminati oleh masyarakat Tegal.

Kue Tempel yang dijajakan ibu Meiyanti di Jl. Setiabudi Kota Tegal ini memang memiliki cita rasa yang berbeda dari kue tempel yang dijual di tempat lain. Hal ini dikarenakan bahan-bahan yang digunakan oleh penjual Kue Tempel di sini sangat original dan tidak menggunakan bahan pengawet atau pewarna buatan. Selain itu, proses pembuatannya juga masih tradisional dan menggunakan tangan, sehingga kue tempel yang dihasilkan benar-benar memiliki rasa dan aroma yang khas

Tags:    

Similar News