Pencarian dihentikan, ini harapan keluarga korban lansia hanyut di Sungai Kedak 

Tim Search and Rescue  (SAR) Pos Trenggalek, Jawa Timur menghentikan proses pencarian korban seorang lansia yang diduga hanyut terbawa arus Sungai Kedak saat banjir melanda Perumahan Wilis Indah Kecamatan Mojoroto pada saat lebaran hari kedua lalu, Kamis 11 April 2024.

Update: 2024-04-19 16:25 GMT
Sumber foto: Fendi Lesmana/elshinta.com.

Elshinta.com - Tim Search and Rescue  (SAR) Pos Trenggalek, Jawa Timur menghentikan proses pencarian korban seorang lansia yang diduga hanyut terbawa arus Sungai Kedak saat banjir melanda Perumahan Wilis Indah Kecamatan Mojoroto pada saat lebaran hari kedua lalu, Kamis 11 April 2024.

Kabar ini sudah didengar oleh Heni salah satu putri korban. Ibu rumah tangga berusia 50 tahun ini sudah mengikhlaskan apabila ayahnya telah meninggal dunia. Tidak bosan ia terus  berdoa agar jasad ayahnya tersebut segera dapat ditemukan apabila memang sudah meninggal, agar nantinya bisa dimakamkan berdampingan dengan ibunya Martiah.

"Saya nggak apa apa bapak meninggal sudah saya ikhlaskan tapi jasadnya diberitahukan saya. Nanti selayaknya saya makamkan dekat ibu. Sebelumnya dia berpesan kalau aku nggak ada sewaktu waktu dekatkan ibu (istri). Ucapan itu pernah disampaikan jelang akhir puasa kemarin,"kenangnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Fendi Lesmana, Jumat (19/4).

Semula Ibu satu anak ini mengira jika perkataan ayahnya tersebut hanya bercanda belaka. Ia baru sadar ternyata itu sebuah firasat. Diakuinya jika selama ini ayahnya  memang dikenal sebagai pribadi yang mandiri tidak mau menggantungkan hidupnya, berharap dapat bantuan orang lain. 

"Bapak itu nggak mau menganggur, selalu saja ada aktivitas.Dulu bapak pekerjaanya sebagai pemborong tetapi karena sudah tua sekarang buka usaha tambal ban," ceritanya. Masih kata Heni, pada tanggal 24 April 2024 mendatang bapaknya  Hariyono genap berusia 82 tahun. 

Sejak dilaporkan menghilang diduga terbawa arus sungai saat banjir, pihak keluarga telah menggelar tahlil acara mengundang warga tetangga lingkungan sekitar.

"Kita gelar tahlil kemarin sudah tujuh harinya. Semua sudah usaha mas , termasuk tanya ke orang pintar, tetapi mereka punya asumsi yang berbeda beda. Semuanya saya pasrahkan kepada Tuhan, jika diberi kesehatan dan masih hidup alhamdulilah. Terpenting raganya tolong diperlihatkan kepada saya, karena bapak itu setiap hari tinggalnya sama saya," pintanya menahan tangis.

Seperti diketahui, korban Hariyono dilaporkan hilang saat terjadinya banjir di wilayah perumahannya. Korban kala itu. diduga terseret banjir saat hendak mengambil tong sampah yang hanyut. Lokasi perumahan kebetulan berada di dekat Sungai Kedak yang berhilir di Sungai Brantas.

Tags:    

Similar News