27 April 2003: Bom meledak di Bandara Soekarno-Hatta
Tepat tanggal hari ini, 27 April terjadi ledakan bom di Bandara Soekarno-Hatta.
Elshinta.com - Tepat tanggal hari ini, 27 April terjadi ledakan bom di Bandara Soekarno-Hatta.
Sebuah bom meledak di area Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang, pada 27 April 2003, tepat 20 tahun lalu.
Ledakan ini merupakan kedua kalinya peristiwa pengeboman dalam sepekan setelah beberapa hari sebelumnya terjadi di belakang Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat.
Seperti dikutip dari Harian Kompas, ledakan membuat kaca tempered setebal 10 cm, kaca plafon, dan kaca pembatas Skycafe setebal 10 cm pecah berantakan. Namun, bom berdaya ledak rendah ini tak mengganggu jadwal penerbangan.
Saksi mata bernama Asun mengatakan, lampu di kawasan bandara sempat padam beberapa saat sebelum ledakan.
Setelah lampu kembali menyala, tiba-tiba terdengar ledakan yang memekakkan telinga. Asun mengaku, dirinya melihat beberapa orang yang berada di depan kios Trias Cafe menjerit-jerit karena terluka.
Sementara itu, Supriyadi, seorang pedagang parfum menuturkan, tak berapa lama setelah ledakan, ada asap tebal di lokasi kejadian.
Dia juga menyaksikan beberapa korban ledakan berjatuhan dan berteriak-teriak meminta tolong.
Mereka cukup lama berada di wilayah itu sampai akhirnya petugas Gegana Polri tiba dan memastikan area aman dari kemungkinan bom lainnya.
Saksi mata lain, sopir taksi bernama Suyatno menjelaskan, ia menurunkan penumpang persis di seberang lokasi kejadian.
"Pas ketika mobil berhenti, terdengar ledakan amat keras. Saya kaget, tetapi tenang saja karena berpikir itu ban pesawat mungkin meletus," katanya.
Beberapa saat setelah ledakan terjadi, polisi kemudian menutup area publik sepanjang 25 meter antara pintu masuk 3EF dan pintu masuk 4FE.
Meski tak berimbas pada jadwal penerbangan, ledakan bom di Bandara Soekarno-Hatta 21 tahun silam telah melukai 10 orang, dua di antaranya terluka berat.
Dimana bom tersebut diletakkan di bawah bangku yang lokasinya di depan sebuah kios makanan dan minuman, Trias Cafe.
Korban yang luka-luka berada di sekitar bangku yang posisinya antara pintu masuk restoran cepat saji KFC dan Skycafe.
Adapun dua korban luka berat, Yuli dan Miniarti, langsung dilarikan ke RSU Tangerang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Namun, karena terlampau parah, kaki kiri Yuli pun harus diamputasi.
Sementara Miniarti, mengalami luka di kepala dan kakinya. Delapan korban lainnya dibawa ke RS di Pantai Indah Kapuk (PIK). Mereka adalah Sulastri, Sumiati, Desi Ratna, Joveneiel Jaya, Sumartini, Roswati, Silvia Magdalena, dan Jihan Jaya.
Para korban yang masih satu keluarga besar rencananya akan berangkat ke Samarinda, Kalimantan Timur.
Menggunakan pesawat Lion Air JTI 760 dan dijadwalkan berangkat pukul 07.00 WIB, nahas, sebuah bom menunda keberangkatan para korban.