Kepala BKKBN RI: Suami dan anak laki laki, paling rentan terpapar judi online

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyorotui bahaya judi online terhadap ketahanan keluarga. Suami dan anak laki laki, paling rentan terpapar judi online

By :  Widodo
Update: 2024-06-20 10:23 GMT
ilistrasi (Dok. ELSHINTA Radio)

Elshinta.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menyorotui bahaya judi online terhadap ketahanan keluarga.

Indonesia sedang menghadapi darurat judi online, bukan hanya pada dampak pidana, namun pada ketahanan dan keutuhan keluarga.

Sebuah data dari satu pengadilan agama di Sumatera Selatan mengungkap bahwa dari 377 angka kasus perceraian yang masuk ke Pengadilan Agama di OKU Timur, 270 kasus  di antaranya berlatar belakang suami yang kecanduan Judi Slot.

Ini menjadi bukti bahwa judi online menjadi salah satu faktor yang dapat menyebabkan kehancuran keluarga.

Kepala BKKBN Dr. (H.C.) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), dalam sebuah wawancara dengan Radio Elshinta, Kamis pagi(20/06/24)  menjelaskan, bahwa keluarga yang berkualitas ditentukan oleh tiga dimensi, yakni dimensi ketentraman, dimensi kemandirian dan dimensi kebahagiaan.  

"Keluarga tidak akan bisa dibawa pada arah yang terencana jika kepala keluarga telah  terpapar judi online," jelas mantan Bupati Kulon Progo yang telah mengantongi 80 piagam penghargaan ini

Judi tidak masuk dalam sebuah perencanaan keluarga, tegas Hasto. Misalnya, suami berkata pada isterinya, "Nanti kita bangun rumah kalau menang judi",

Secara perencanaan dan spiritual  saja, itu sudah tidak benar, jauh dari kaidah agama dan sebuah ancaman serius bagi keluarga, terlebih kepala keluarga hidupnya  kecanduan judi dan terobsesi  mendapatkan uang dengan mudah. 

Orang dulu, menurut Hasto, menguatkan fondasi rumah tangga dengan pola asah, asih, dan asuh. Zaman sekarang ini penguatan keluarga ada dalam undang undang.

Ada delapan fungsi keluarga sebagai  panduan membangun ketahanan keluarga. Keluarga harus menjalani delapan fungsi itu, yakni fungsi agama sebagai benteng keluarga.  

"Saya yakin orang-orang yang terjebak dalam perjudian, jauh dari agama dan tidak takut Tuhan, karena judi itu dilarang oleh semua agama," ungkap  dokter ahli kandungan  ini.   

Selain fungsi agama, ada fungsi pendidikan, fungsi ekonomi, kasih sayang, fungsi lingkungan, dan budaya. semua fungsi itu dijalankan oleh semua level. 

Gangguan disharmoni di dalam keluarga terjadi tidak mengenal strata. Dalam sebuah keluarga yang paling rentan terpapar judi online menurut  Hasto, adalah kepala keluarga yakni suami dan anak laki-laki.

Sementara perempuan dalam keluarga lebih terikat dengan tanggung jawab sehari hari.

"Ya,  dari survei yang kami lakukan, ini  bukan terkait judi online, tapi terkait tanggung jawab kepala keluarga, mulai dari hal kecil  perhatian terhadap ibadah dan lain-lain, lebih kuat ada pada perempuan, fokus interest ibu, lebih pada keluarga," papar Hasto. 

Sementara itu menyoroti angka perceraian, data BKKBN, mengungkap  angka perceraian di Indonesia sekarang ini mencapai 500 ribu pertahun. Dari jumlah 700 ribu yang mengajukan perceraian, didominasi pasangan usia antara 25 - 35 tahun.

Banyaknya masyarakat yang terpapar judi online menjadi catatan miris jelang Hari Keluarga Nasional yang jatuh setiap tanggal 29 Juni.

Pemerintah sendiri sudah mendirikan Satgas Judi Online yang diketuai Menko Polhukam Marsekal TNI (Pur) Hadi Tjahjanto. Upaya pemberantasan judi daring harus melibatkan semua pihak. Tidak hanya pihak aparat, tapi juga keluarga, inti terkecil masyarakat.(vit ) 

Tags:    

Similar News

Kompol Kosmas ajukan banding