Kuota siswa 40 SMP di Sukoharjo kurang, DPRD panggil dinas untuk evaluasi PPDB
DPRD Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah segera memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat guna mengevaluasi pelaksanan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024.
Elshinta.com - DPRD Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah segera memanggil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) setempat guna mengevaluasi pelaksanan penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2024. Hal ini diperlukan karena muncul laporan bahwa kuota atau daya tampung sebanyak 40 sekolah jenjang SMP tidak terpenuhi.
Ketua DPRD Sukoharjo, Wawan Pribadi mengatakan, pelaksanaan PPDB menyisakan masalah sekolah kekurangan siswa baik sekolah negeri maupun swasta. Sekolah juga harus memulai kegiatan belajar mengajar dengan jumlah siswa seadanya. Kondisi ini terjadi setiap tahun saat pelaksanaan PPDB.
Pihak terkait dalam hal ini sekolah dan disdikbud bersama dengan Komisi 4 DPRD Sukoharjo harus mengevaluasi pelaksanaan pendaftaran siswa baru. Memetakan faktor kendala dan langkah antisipasi yang harus ambil pada tahun berikutnya.
"Kami segera agendakan mengundang pihak terkait mengevaluasi PPDB," kata Wawan seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Deni Suryanti, Jumat (2/8).
Dia menyebutkan, selain terkait dengan sisetem PPDB yang sudah ditentukan oleh pemerintah pusat dengan jalur-jalur penerimaan siswa baru. Sejumlah faktor seperti kondisi lingkungan sekolah, akses, fasilitas serta daya saing sekolah juga menentukan minat siswa baru memilih sekolah.
Termasuk didalamnya adalah meningkatkan kualitas pengajar atau sumber daya manusia (SDM) sekolah agar mampu bersaing dengan sekolah lain. Tidak dapat dipungkiri, dengan beban biaya yang hampir sama, orang tua siswa saat ini juga lebih pilih-pilih mendaftarkan sekolah anaknya dengan pertimbangan kualitas fasilitas pendidikan.
"Perlu mempertimbangkan banyak aspek untuk menyelesaikan permasalahan yang selalu muncul tiap tahun ajaran baru ini," jelasnya.
Pembelajaran tahun ajaran baru 2024/2025 di Sukoharjo dimulai sejak sepekan terakhir Bulan Juli dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS). Namun, 40 SMP negeri dan swasta melaporkan tidak mampu memenuhi kuota kursi siswa yang disediakan. Jumlah siswa mendaftar memenuhi daya tampung siswa meskipun telah membuka pendaftaran PPDB dua gelombang yakni online dan offline.
Disdikbud meminta sekolah tetap memulai tahun ajaran baru dengan jumlah siswa seadanya. Diketahui, sebaran sekolah kekurangan siswa ini tersebar merata di seluruh wilayah di Sukoharjo.