Yayasan W.R Soepratman berharap Presiden Jokowi membacakan sejarah singkat pencipta lagu Indonesia Raya

Elshinta.com - Yayasan Wage Rudolf (WR) Soepratman meminta agar pemerintah membacakan secara singkat dan jelas sejarah WR Soepratman sebelum pemutaran lagu kebangsaan Indonesia Raya setiap HUT RI pada 17 Agustus.

Anggota Yayasan WR Soepratman bidang hubungan masyarakat, sekaligus keturunan keempat dari kakak kelima WR Soepratman Ngadini Soepratini, Indraputra Hutabarat berharap kepada Presiden Joko Widodo agar sejarah Pencipta Lagu Indonesia Raya diceritakan di Istana.

"Harapan ke depan kami berharap kepada pemerintah untuk saat ini Presiden Jokowi, kami berharap sebelum lagu Indonesia Raya dinyanyikan di Istana, kami memohon agar sedikit cerita tentang WR Soepratman dibacakan," kata Indraputra saat ditemui di Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (14/7/2024).

Lebih lanjut Indraputra menganggap banyak generasi muda yang tidak mengetahui sejarah pencipta lagu kebangsaan Indonesia Raya.

"Yang mungkin selama ini kalau kita bisa tanya kepada generasi muda gen Z atau apa banyak yang tidak mengetahui siapa penciptanya, siapa pahlawan WR Soepratman itu siapa apa-apa aja itu karyanya itu belum banyak yang mengetahui," lanjutnya.

Namun Indraputra menekankan, sejarah yang yang dibacakan juga harus sesuai dengan sejarah yang ada. Seperti, salah satunya WR Soepratman tidak pernah menikah dan tidak memiliki anak maupun cucu.

"Status menikah dinyatakan kalau ibu Roekijem (kakak pertama WR Soepratman) menyampaikan kepada kami melalui amanahnya, bahwa WR Soepratman itu tidak menikah. Buat kami itu sudah tidak memiliki keturunan tidak memiliki cicit atau tidak memiliki apapun," ujarnya.

Sebagai informasi Wage Rudolf Supratman atau yang dikenal dengan nama W.R. Supratman merupakan salah satu Pahlawan nasional Indonesia yang juga sosok pencipta lagu kebangsaan Indonesia yaitu Indonesia Raya.

Adapun lagu tersebut pertama kali dikumandangkan pada saat Kongres Pemuda II pada tanggal 28 Oktober 1928. Dan pada saat itu, Ia berhasil memainkan lagu Indonesia Raya berkat izin dari pimpinan kongres Sugondo Djodopuspito. (Rir/Ter)