KCIC ungkap sistem pendeteksi gempa di jalur rel Whoosh baik

Elshinta.com - Rabu (18/9/2024) pagi, gempa berkekuatan 5 skala richter terjadi di wilayah Kabupaten Bandung dan bagaimana dampaknya pada perjalanan kereta cepat Whoosh? Titik pusat gempa memang cukup berdekatan dengan jalur kereta cepat. Untungnya pada saat kejadian, sistem pendeteksi gempa yang terpasang di jalur rel dan sarana Whoosh berfungsi dengan baik.

Berdasarkan informasi dari BMKG terjadi 8 kali gempa susulan dengan kekuatan yang berbeda. Demi untuk keselamatan dan keamanan perjalanan kereta maka tim prasarana PT KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) langsung melakukan pemeriksaan keseluruhan pada prasarana kereta cepat Whoosh menggunakan Rail Car atau kereta perawatan, seperti siaran pers yang diterima Radio Elshinta., Rabu siang.

Meskipun konstruksi prasarana jalur kereta cepat Whoosh tahan terhadap gempa hingga kekuatan 8 skala richter, namun tetap dikhawatirkan ada kondisi eksternal yang berdampak pada jalur kereta Whoosh. Sebut saja potensi longsor di area luar jalur, pohon tumbang ataupun pergerakan kondisi tanah di luar jalur rel atau dampak alam lainnya.

Pemeriksaan menyeluruh dilakukan untuk semua Jalur sepanjang 144 Km dengan kondisi jalur yang sebagian besar melalui area perbukitan, adapun area pemeriksaan meliputi

- Struktur jembatan dengan total panjang 82 km,

- 13 terowongan dengan total panjang 17 km

- Jalur KA diatas tanah sepanjang 42 km

Berdasarkan pantauan awal di OCC ( Operation Controll Center) Tegalluar atas semua sensor yang terpasang dan visualisasi dari pantauan 1.399 CCTV yang tersebar di semua jalur, sampai dengan saat berita ini diturunkan tidak terlihat kerusakan di prasarana jalur kereta cepat Whoosh.

Pantauan terkini diprogramkan kereta dapat mulai berjalan pada pukul 15.00 WIB.

Coorporate Secretary PT KICC, Eva Chairunisa mengatakan bahwa terdapat 16 perjalanan Kereta Whoosh yang dibatalkan dimana ada sebanyak delapan perjalanan relasi Halim - Tegalluar dan 8 perjalanan lainnya relasi Tegalluar - Halim.

"Secara total terdapat 16 perjalanan Kereta Whoosh yang dibatalkan dengan relasi 8 perjalanan relasi Halim - Tegalluar dan 8 perjalanan lainnya relasi Tegalluar - Halim, " ujarnya.

Eva juga mengatakan masyarakat yang sudah membeli tiket kemudian terdampak pembatalan jadwal dapat melakukan proses pembatalan dengan bea tiket akan dikembalikan 100 persen dengan jangka waktu pengembalian 1x24 jam sejak dilakukannya proses pembatalan.

"Untuk masyarakat yang sudah membeli tiket dan terdampak pembatalan jadwal dapat melakukan proses pembatalan dengan bea tiket yang akan dikembalikan 100 persen dengan jangka waktu pengembalian 1x24 jam sejak proses pembatalan,” tambahnya.

Proses pembatalan dapat dilakukan di seluruh loket Stasiun Whoosh Halim, Padalarang, Tegalluar Summarecon dan Hall KA Feeder Stasiun Bandung.

Pembatalan dapat dilakukan hingga 3 hari setelah jadwal keberangkatan, pengguna yang tidak menunggu disarankan dapat melanjutkan perjalanannya menggunakan moda lain dan melakukan proses pembatalan di hari selanjutnya. (Hub/Ter)