KBRI Tunis berkomitmen beri pelayanan, perlindungan terbaik bagi WNI

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunis, Tunisia, menyampaikan komitmen untuk memberikan pelayanan dan perlindungan terbaik bagi warga negara Indonesia (WNI) di negara tersebut.\r\n

By :  Widodo
Update: 2024-10-27 13:45 GMT
Sambutan kedatangan mahasiswa baru asal Indonesia yang akan melanjutkan pendidikan tinggi di Kedubes RI di Tunis, Tunisia, pada Sabtu (26/10/2024). (ANTARA/HO-KBRI Tunis)

Elshinta.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tunis, Tunisia, menyampaikan komitmen untuk memberikan pelayanan dan perlindungan terbaik bagi warga negara Indonesia (WNI) di negara tersebut.

"KBRI Tunis akan memberikan perhatian dan perlindungan terbaik demi keberhasilan para mahasiswa Indonesia di seantero Tunisia," kata Dubes RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, dalam rilis pers yang diperoleh di Jakarta, Minggu (27/10).

Pernyataan itu disampaikan saat menyambut kedatangan mahasiswa baru asal Indonesia di Kedubes RI di Tunis, Tunisia pada Sabtu (26/10). Para mahasiswa tersebut akan melanjutkan pendidikan tinggi di Tunisia.

Dalam kesempatan tersebut Dubes Zuhairi mengatakan bahwa sambutan terhadap para mahasiswa biasa dilakukan untuk memberikan motivasi dan pelayanan terbaik bagi para WNI di Tunisia.

Pada tahun ini, dia mengatakan terdapat 87 mahasiswa baru asal Indonesia yang akan belajar di berbagai kampus Tunisia, di antaranya di Universitas Zaitunah, Universitas al-Manar, Universitas Manouba, Universitas Sousse, dan Universitas Kairouan.

"Kami memberikan informasi tentang pelayanan dan perlindungan WNI, sekaligus memotivasi para mahasiswa agar menggunakan momentum belajar secara sungguh-sungguh," katanya.

Zuhairi juga menambahkan bahwa Tunisia merupakan salah satu tujuan kuliah yang sangat baik, karena Tunisia dikenal sebagai pusat peradaban.

"Kami optimis dan mempunyai keyakinan penuh pada para mahasiswa baru. Jika mereka belajar sungguh-sungguh di Tunisia, nanti saat kembali ke Tanah Air akan mampu memberikan pengabdian terbaik pada bangsa dan negara," katanya.

"Di Tunisia, mereka bisa belajar pemikiran Ibnu Khaldun, Syaikh Tahir bin 'Asyur, dan lain-lain. Pemikiran para ulama Tunisia mempunyai relevansi dalam konteks keindonesiaan kita. Sebab itu, apa yang ditanam dan dipelajari saat ini, pasti akan bermanfaat di masa mendatang," demikian kata Dubes, menambahkan.

Di akhir acara, Dubes Zuhairi juga menghibahkan buku-buku untuk Perpustakaan Persatuan Pelajar Indonesia Tunisia Cabang Kairouan, dilanjutkan dengan santap kuliner Nusantara.

Tags:    

Similar News