Sebanyak 15 ribu ekor sapi di Kabupaten Semarang rentan terkena PMK

Sekitar 15 ribu ekor sapi di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah rentan tertular penyakit kuku dan mulut (PMK). Pasalnya, sapi-sapi tersebut belum divaksin. Guna mencegah penularan, Pemkab Semarang merencanakan vaksinasi serentak. 

By :  Darmadi
Update: 2025-01-10 19:32 GMT
Foto: Pranoto/Radio Elshinta

Elshinta.com - Sekitar 15 ribu ekor sapi di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah rentan tertular penyakit kuku dan mulut (PMK). Pasalnya, sapi-sapi tersebut belum divaksin. Guna mencegah penularan, Pemkab Semarang merencanakan vaksinasi serentak. 

"Saat ini sedang disiapkan vaksin PMK. Petani yang memiliki maksimal tiga ekor sapi akan mendapat vaksinasi gratis," terang Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Jumat (10/1), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Pranoto. 

Menurut Ngesti, pengadaan vaksin dilakukan secara bertahap dan sesuai kebutuhan. Selain sapi di tingkat peternak, Pemkab juga akan melaksanakan vaksinasi di pasar Hewan di Ambarawa.  

"Rencananya vaksinasi ini akan dimulai bulan depan. Belum ada rencana penutupan pasar hewan. Hanya akan ada peningkatan pengawasan. Hewan yang diketahui tertular tidak boleh masuk pasar dan  diperintahkan dibawa pulang," tegasnya.

Diakuinya, penyakit kuku dan mulut ini merugikan peternak sapi terutama sapi perah. Dalam kondisi sehat, seekor sapi perah dapat menghasilkan 16-18 liter susu perhari. Jika tertular, turun drastis  menjadi 4-5 liter .

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Pangan Kabupaten Semarang Moh Edy Sukarno melaporkan, sampai dengan 7 Januari 2025 sebanyak 88 sapi tertular PMK. Dari jumlah itu, dua ekor mati dan enam lainnya sembuh. Sisanya masih dalam penyembuhan oleh petugas peternakan. Sapi tertular tersebar antara lain di  Kecamatan Bergas, Kaliwungu dan Bancak.

"Kami akan terus mengaktifkan gugus tugas pencegahan PMK di tingkat kecamatan untuk mengawasi perkembangan penyebaran virus. Termasuk rencana vaksinasi massal secara serentak," ujarnya.

Tags:    

Similar News