Karya Anak Bangsa harumkan Indonesia di Ankara
Kunjungan resmi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke Ankara disambut hangat oleh berbagai elemen masyarakat Indonesia di Turki, termasuk oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki.
Elshinta.com - Kunjungan resmi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke Ankara disambut hangat oleh berbagai elemen masyarakat Indonesia di Turki, termasuk oleh Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki.
Dalam suasana penuh keakraban, PCINU Turki turut menghadiri kegiatan penyambutan yang difasilitasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara dan menyerahkan cinderamata khas berupa karya kaligrafi Islami sebagai simbol diplomasi budaya.
Delegasi PCINU Turki yang terdiri dari tujuh orang perwakilan kepengurusan hadir langsung dalam agenda kenegaraan tersebut. Ketua Tanfidziah PCINU Turki, Moh Munirudin, B.A., menilai kehadiran mereka sebagai bagian dari kontribusi diaspora dalam mempererat jalinan emosional dan budaya antara Indonesia dan Turki.
“Kami melihat ini sebagai kesempatan besar untuk menguatkan silaturahmi dan mengenalkan nilai-nilai budaya Indonesia di mata sahabat Turki,” ujarnya.
Cinderamata yang diserahkan kepada Presiden merupakan hasil karya Rois Syuriah PCINU Turki, Ust. Syahriansyah Sirojuddin, L.C.—seorang kaligrafer ternama asal Indonesia yang diakui di kalangan elite seniman kaligrafi Muslim dunia.
Karya tersebut memuat kutipan dari Surat Al-An’am ayat 152 yang menekankan nilai keadilan, sebuah pesan moral yang diharapkan menjadi inspirasi dalam kepemimpinan Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi mendalam atas pemberian tersebut dan menunjukkan kekaguman terhadap nilai seni dan spiritualitas yang terkandung di dalamnya. Ia bahkan meluangkan waktu untuk berbincang sejenak dengan perwakilan PCINU Turki di tengah padatnya agenda kunjungan.
Dalam pidatonya di Parlemen Turki, Presiden Prabowo menegaskan pentingnya hubungan historis dan strategis antara Indonesia dan Turkiye. Ia menyebut bahwa Turkiye memiliki tempat istimewa di hati rakyat Indonesia, mengingat akar sejarah panjang sejak masa Kesultanan Utsmaniyah.
Prabowo juga menyampaikan kekagumannya terhadap tokoh-tokoh besar Turki seperti Mustafa Kemal Atatürk dan Sultan Mehmed II, yang menjadi inspirasi dalam nilai-nilai kepemimpinan yang ia junjung.
Lebih lanjut, Presiden menyatakan dukungan penuh Indonesia terhadap sikap tegas Turki dalam membela Palestina. “Indonesia berdiri bersama Turkiye dalam menyuarakan keadilan bagi rakyat Palestina,” tegasnya, sembari mengkritik sikap pura-pura sejumlah negara terhadap penderitaan di Gaza.
Kunjungan ini juga menjadi momentum penguatan kerja sama di berbagai sektor, termasuk ekonomi, pertahanan, budaya, dan pendidikan. Presiden menyampaikan visi Indonesia untuk membangun pemerintahan bersih dari korupsi dan berdaya saing global, serta membuka peluang kolaborasi lebih erat dengan Turki.
PCINU Turki menyambut baik semangat diplomasi yang ditunjukkan Presiden, terutama dalam konteks budaya Islam. “Kami percaya, potensi diaspora Indonesia, khususnya dalam seni kaligrafi dan kebudayaan Islam, bisa menjadi jembatan kuat dalam mempererat hubungan antarbangsa,” ujar perwakilan PCINU.
Melalui momen ini, peran diaspora Indonesia, termasuk komunitas NU di Turki, terbukti strategis dalam mendukung diplomasi kebudayaan dan memperkuat persahabatan antara dua bangsa besar: Indonesia dan Turkiye.