14 April 2024: Ketegangan antaraparat pecah di Pelabuhan Sorong

Elshinta.com - Bentrokan terjadi antara personel TNI Angkatan Laut dan anggota Kepolisian Republik Indonesia di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, pada Minggu pagi, 14 April 2024. Insiden tersebut mengakibatkan sedikitnya enam orang terluka dari kedua belah pihak.

Update: 2025-04-14 06:00 GMT
Situasi di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Data saat bentrok terjadi, Minggu (14/4/2024). (https://tinyurl.com/mr23rztc)

Elshinta.com - Bentrokan terjadi antara personel TNI Angkatan Laut dan anggota Kepolisian Republik Indonesia di Pelabuhan Sorong, Papua Barat Daya, pada Minggu pagi, 14 April 2024. Insiden tersebut mengakibatkan sedikitnya enam orang terluka dari kedua belah pihak.

Kejadian bermula dari kesalahpahaman saat proses pemeriksaan logistik kapal di area pelabuhan. Adu argumen antara aparat yang bertugas memanas dan berujung pada kontak fisik. Video amatir yang beredar di media sosial memperlihatkan suasana ricuh, dengan teriakan dan aksi saling dorong antara dua kelompok berseragam.

Kepala Penerangan Lantamal XIV Sorong, Letkol Laut (KH) Dimas Ananta, menyatakan bahwa TNI AL menyesalkan kejadian tersebut dan menyambut baik upaya penyelidikan bersama yang telah disepakati dengan pihak Kepolisian. Di sisi lain, Kapolda Papua Barat Daya, Irjen Pol Rudi Heriyanto, menegaskan bahwa langkah-langkah deeskalasi sudah diambil untuk meredam situasi serta mencegah konflik lebih lanjut.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menyampaikan keprihatinan mendalam dan menekankan pentingnya sinergi antara TNI dan Polri. Langkah tindak lanjut yang disarankan mencakup evaluasi protokol operasi bersama, penguatan koordinasi, serta pelatihan terpadu di daerah rawan tumpang tindih wewenang.

Pengamat militer dari Universitas Indonesia, Dr. Bima Ardhian, menilai bahwa insiden ini merupakan cerminan belum solidnya integrasi operasional antaraparat di lapangan. Ia juga mengingatkan bahwa pelabuhan merupakan objek vital yang seharusnya menjadi titik koordinasi tertinggi, bukan arena konflik.

Insiden di Sorong menambah catatan panjang bentrok internal aparat dalam sejarah pengamanan nasional. Diharapkan, dengan penyelidikan tuntas dan pembenahan prosedur, kejadian serupa tidak terulang dan sinergi antarlembaga semakin kuat di masa mendatang.

Tags:    

Similar News