Kepala BPOM Taruna Ikrar lantik Finalis Putri Indonesia jadi Duta Obat dan Makanan Aman
Untuk memberi kepastian kesehatan pada masyarakat di berbagai provinsi Tanah Air Indonesia, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, melantik Finalis Putri Indonesia sebagai Duta Obat dan Makanan Aman. Sebanyak 45 finalis Puteri Indonesia menjadi duta tersebut.
Elshinta.com - ,Jakarta - Untuk memberi kepastian kesehatan pada masyarakat di berbagai provinsi Tanah Air Indonesia, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, melantik Finalis Putri Indonesia sebagai Duta Obat dan Makanan Aman. Sebanyak 45 finalis Puteri Indonesia menjadi duta tersebut.
"Kami angkat Duta para Puteri Indonesia ini, agar dapat mensuarakan keamanan, kenyamanan (industri yang terhubung dengan BPOM), seperti, makanan, kosmetik, sabun dan banyak lagi," ujarnya di Jakarta, Senin (21/4/2025) malam.
BPOM menyebutkan kehadiran finalis putri Indonesia 2025 yang akan menjadi duta, adalah kehormatan bagi pihaknya.
"Keberadaan Para Puteri Indonesia ini, sebagai penyambung informasi yang akan menjelaskan soal keamanan bahan makanan, minuman atau kosmetik ke masyarakat," jelas Taruna Ikrar.
Dalam kegiatan pembekalan bagi 45 finalis putri yang mewakili hasil pemilihan dari Sabang Sampai Merauke, Ketua BPOM Profesor Taruna Ikrar menekankan pentingnya kolaborasi dengan para duta finalis puteri Indonesia.
Kontribusi para finalis putri Indonesia 2025 sangat penting untuk mengedukasi masyarakat terhadap produk makanan, obat dan kosmetik yang saat ini sangat gencar di tengah masyarakat.
Para finalis putri Indonesia sebagai duta sekaligus Influencer diharapkan dapat memberikan penjelasan kepada masyarakat agar berhati-hati dalam menentukan penggunaan obat-obatan, makanan, suplemen, kosmetik agar tidak terkecoh oleh promosi yang dikhawatirkan merugikan masyarakat.
Keterlibatan Para finalis Putri Indonesia juga sangat penting karena keterbatasan tenaga dan petugas yang saat ini jumlahnya hanya sekitar 6000 orang dengan 76 perwakilan BPOM di daerah.
Kepala BPOM Profesor Taruna Ikrar juga menjelaskan, bahwa pihaknya memiliki keterkaitan sangat penting dengan industri obat dan makanan termasuk kosmetik yang diperkirakan menyumbang perputaran bisnis hingga 6000 trilyun terutama yang terbesar dari industri obat-obatan.
Oleh karenanya, kolaborasi bukan hanya dengan Yayasan Putri Indonesia dan para finalis puteri Indonesia, melainkan juga dengan aparat kepolisian, kejaksaan, komisi sembilan DPR RI.
Tujuan kolaborasi bertujuan memberikan pengetahuan kepada putri Indonesia tentang obat, makanan dan kosmetik yang aman, sehingga mereka menjadi Influencer positif bagi masyarakat.
Ketua Panitia pemilihan Putri Indonesia, Kusuma Ida Anjani yang juga Direktur PT Mustika Ratu Tbk menuturkan, di tengah era digitalisasi saat ini, edukasi kepada masyarakat juga dilakukan melalui media sosial, baik facebook, instagram, Youtube dan kanal lainnya sehingga tugas sebagai duta BPOM atau influencer makin strategis dan efektif ke tengah masyarakat.
"Apalagi dengan era digital saat ini mereka bisa berinteraksi lewat media sosial. Sangat mudah mereka memberikan informasi kepada masyarakat," kata Kusuma Ida Anjani.
Karena itu, lanjutnya, saat ini prioritas mereka Putri Indonesia untuk bisa berkontribusi sebagai Duta Obat dan Makanan Aman. Di sini mereka bisa mengedukasi pentingnya memilih obat dan makanan yang aman. (Dd)