Mendukbangga: MBG salah satu penentu capai target stunting 14 persen

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu penentu untuk mencapai target penurunan stunting sebesar 14 persen.

Update: 2025-06-02 22:34 GMT
Sumber foto: Antara/elshinta.com.

Elshinta.com - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu penentu untuk mencapai target penurunan stunting sebesar 14 persen.

Sasaran program MBG di seribu hari pertama kehidupan kepada ibu hamil, ibu menyusui, hingga bayi di bawah dua tahun menjadi alasan mengapa program tersebut dapat membantu penurunan stunting.

"Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) kita untuk penurunan stuting kan 18 persen di pada 2024, untuk 2025 diluncurkan dengan angka 19,8 persen. Tentu kita akan bekerja keras, salah satunya dengan MBG karena salah satu penyebab stunting adalah asupan gizi," katanya di Kantor Kemendukbangga/BKKBN, Jakarta, Senin.

Wihaji menegaskan, selain MBG, Kemendukbangga/BKKBN juga memiliki berbagai program gotong royong dan kolaborasi antarkementerian/lembaga, yang juga melibatkan berbagai pihak untuk mempercepat penurunan stunting di Indonesia.

"Kita juga punya program penting, salah satu yang langsung menyasar masyarakat juga penurunan stunting. Harapannya, saya sih yakin nanti akan turun dengan baik, kita keroyok agar lebih presisi dan lebih disiplin. Saya yakin itu dan tentu ini kewajiban kami, akan menjadi target RPJMN sampai nanti tentu harapannya 14 persen di 2029," ujar dia.

Ia juga menyebutkan, salah satu program terbaik hasil cepat atau quick wins Kemendukbangga/BKKBN yakni Gerakan Orang Tua Cegah Stunting atau Genting yang saat ini sudah melibatkan 157 ribu anak asuh dari seluruh Indonesia.

"Ada 157.000 anak-anak per hari ini, yang sudah menjadi anak asuh, lalu sekarang per minggu sudah saya minta evaluasi agar nanti update-nya menjadi lebih jelas," tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) resmi meluncurkan Survei Status Gizi (SSGI) 2024 pada Senin (26/5), yang menunjukkan angka prevalensi stunting sebesar 19,8 persen.

Survei nasional yang menjadi rujukan utama dalam upaya percepatan penurunan stunting ini mencatat penurunan prevalensi stunting nasional dari 21,5 persen pada 2023 menjadi 19,8 persen pada 2024.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menegaskan komitmen kuat pemerintah untuk menurunkan angka stunting nasional menjadi 14,2 persen pada 2029 sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

“Target ini tidak mudah, tapi cukup menantang untuk dikejar. Dari angka 21,5 persen pada 2023, kita harus turun ke 14,2 persen pada 2029, artinya kita harus menurunkan sekitar 7,3 persen dalam lima tahun,” ujar Menkes Budi.

SSGI 2024 merupakan hasil kolaborasi berbagai sektor, mencakup 38 provinsi dan 507 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Tags:    

Similar News