Pemkot Tangerang terjunkan petugas sisir sampah di sungai-saluran air
Elshinta.com - Pemerintah Kota Tangerang, Banten menerjunkan petugas untuk melakukan penyisiran sampah di sungai dan saluran air sebagai upaya mengantisipasi banjir susulan, karena hujan lebat masih berpotensi melanda wilayah setempat.
Elshinta.com - Pemerintah Kota Tangerang, Banten menerjunkan petugas untuk melakukan penyisiran sampah di sungai dan saluran air sebagai upaya mengantisipasi banjir susulan, karena hujan lebat masih berpotensi melanda wilayah setempat.
"Sejak kemarin (Kamis, 10/7) petugas sudah diterjunkan membantu membersihkan rumah warga usai banjir dan kini dilanjutkan penyisiran sampah yang menghambat aliran air dan menyebabkan genangan hingga banjir," kata Wali Kota Tangerang Sachrudin di Tangerang, Jumat.
Wali Kota mengatakan penumpukan sampah menjadi salah satu penyebab genangan di beberapa ruas jalan. Oleh karena itu, petugas gabungan difokuskan pada pembersihan semua saluran air, termasuk di gang pemukiman.
Sedangkan untuk penanganan di tanggul kali dan sungai, petugas sudah melakukan pemasangan kisdam darurat sekaligus melanjutkan proyek penanggulangan banjir lainnya.
"Namun, untuk normalisasi skala besar, kita sudah sampaikan kepada Pemerintah Pusat untuk segera dilakukan, karena kondisinya darurat bisa menyebabkan banjir lagi," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangerang Wawan Fauzi mengaku telah menerjunkan armada pengangkut untuk menampung sampah hingga lumpur yang mengendap.
"Kita bagi tugas melakukan pengangkutan sampah dan juga membantu proses evakuasi sampah dari titik banjir. Kita ingin memastikan semua ditangani dengan cepat," katanya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Tangerang mengimbau masyarakat untuk tidak menunda melakukan pemeriksaan kesehatan setelah banjir guna memastikan tidak terjangkit penyakit.
"Kita harus peduli dengan kesehatan pada diri sendiri. Segera datang ke puskesmas terdekat agar bisa dilakukan deteksi dini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Dini Anggraeni.
Ia mengatakan penyakit setelah banjir yang berpotensi menyerang adalah diare, leptospirosis, infeksi saluran pernapasan atas (Ispa), penyakit kulit, dan demam berdarah.
"Banjir tidak hanya meninggalkan kerusakan fisik, tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat. Kami ingin memastikan warga memahami risiko ini dan tahu bagaimana cara mencegahnya,” katanya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang mengeluarkan imbauan waspada terhadap kemungkinan hujan berintensitas sedang hingga lebat di sejumlah wilayah pada awal bulan Juli 2025.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Kota Tangerang Mahdiar mengatakan meski saat ini tidak ada peringatan dini resmi terkait potensi curah hujan ekstrem atau kekeringan dari BMKG, pihaknya terus memantau perkembangan cuaca dan berkoordinasi dengan BMKG serta instansi terkait untuk mengambil langkah antisipatif.
"Meskipun belum ada peringatan dini dari BMKG, kami tetap menyiagakan personel dan peralatan untuk merespons potensi bencana hidrometeorologi,” ujarnya.