Airlangga minta dukungan AS untuk aksesi Indonesia ke OECD
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta dukungan Amerika Serikat (AS) dalam proses aksesi Indonesia menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Elshinta.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meminta dukungan Amerika Serikat (AS) dalam proses aksesi Indonesia menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).
Hal itu disampaikan saat menerima kunjungan Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar AS Ambassador Peter M. Haymond di Kantor Kemenko Perekonomian.
“Proses aksesi OECD ditargetkan akan selesai dalam tiga tahun. Dukungan negara-negara anggota OECD seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa sangat diperlukan untuk percepatan penyelesaian proses aksesi,” ujar Airlangga dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (22/7).
Pertemuan tersebut juga menjadi ajang perkenalan diplomat AS yang baru sekaligus membahas penguatan kerja sama ekonomi bilateral antar kedua negara.
Merespons hal tersebut, Ambassador Peter menyatakan komitmen AS untuk mendukung penuh upaya Indonesia dalam bergabung dengan OECD.
Menurut dia, proses aksesi tersebut merupakan peluang strategis bagi Indonesia untuk mempercepat reformasi struktural dalam negeri.
Lebih lanjut, Ambassador Peter dan Menko Airlangga juga mendiskusikan penandatanganan enam nota kesepahaman di bidang energi dan pertanian pada 7 Juli 2025 lalu di Washington, DC., AS.
“Kami berdiskusi dengan sangat baik bersama Menko Airlangga mengenai berbagai bidang kerja sama dan keterlibatan ekonomi. Hubungan perdagangan dan investasi bilateral kita merupakan peluang yang sangat besar. Saya berharap dapat menjajaki bagaimana teknologi AS, seperti reaktor nuklir modular kecil (SMR), dapat membawa pertumbuhan ekonomi dan keamanan bagi masyarakat Indonesia dan juga Amerika Serikat,” ungkap Ambassador Peter.
Di sektor energi, kedua pihak juga membahas kerja sama pengembangan energi nuklir dengan teknologi Small Modular Reactors (SMRs) di Pantai Gosong, Kalimantan Barat.
Studi kelayakan proyek tersebut telah selesai dilaksanakan pada akhir tahun lalu. Airlangga berharap agar kerja sama yang telah berlangsung dapat dilanjutkan dan disambut positif oleh Ambassador Peter.
Menutup pertemuan tersebut, dirinya menekankan pentingnya kolaborasi Pemerintah Indonesia dengan Amerika Serikat untuk mengimplementasikan hasil perjanjian tarif resiprokal.
Turut hadir mendampingi Airlangga pada pertemuan tersebut yaitu Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Kemenko Perekonomian Edi Prio Pambudi.