Sarapan bareng siswa Sekolah Rakyat, Gus Ipul : Penuh makna
Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyapa 100 siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas 21 (SRMA21) di Kampus UNESA Surabaya saat sarapan pagi bersama, Selasa (22/7/2025). Gus Ipul tiba pukul 06.30 WIB dan langsung diajak Rektor UNESA Prof. Nurhasan serta Kepala Dinas Sosial Jawa Timur Restu Novi Widiyani untuk bergabung dalam momen kebersamaan itu.
Elshinta.com - Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menyapa 100 siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas 21 (SRMA21) di Kampus UNESA Surabaya saat sarapan pagi bersama, Selasa (22/7/2025). Gus Ipul tiba pukul 06.30 WIB dan langsung diajak Rektor UNESA Prof. Nurhasan serta Kepala Dinas Sosial Jawa Timur Restu Novi Widiyani untuk bergabung dalam momen kebersamaan itu.
Tanpa ragu, ia duduk di antara para siswa, menyantap menu sederhana namun bergizi: nasi, sayur, daging, telur, dan buah.
Di sela-sela makan, Gus Ipul berdialog hangat dengan beberapa siswa. Salah satunya Revan Putra, anak dari keluarga sederhana.
“Sekolah gimana? Senang di sini?” tanya Gus Ipul.
“Senang, Pak. Banyak teman baru. Banyak pengalaman baru. Kalau di rumah dulu sering ketemu orang tua, sekarang di sini, bangga banget bisa sekolah,” jawab Revan penuh semangat.
Revan adalah anak dari seorang kurir surat dengan penghasilan tak menentu, kadang hanya Rp20.000 sehari. Ia tinggal di rumah neneknya. Namun dengan percaya diri, Revan menceritakan kisah keluarganya.
“Ini yang harus kita tanamkan,” ujar Gus Ipul memotivasi siswa lainnya. “Jangan malu bercerita soal orang tua kalian. Mereka pejuang. Setiap rupiah yang mereka dapat, adalah untuk kalian. Untuk masa depan kalian.”
Kisah serupa juga datang dari Siti Hafizah yang tak kuasa menahan tangis saat berbicara tentang ayahnya.
“Ayah kerja cuci kontainer, sehari dapat dua puluh ribu. Saya punya adik juga,” katanya lirih sambil menyeka air mata.
“Kamu harus bangga. Ayahmu pejuang. Kerja kerasnya hari ini adalah agar kamu bisa duduk di sini,” ucap Gus Ipul menguatkannya.
Menjelang akhir pertemuan, Gus Ipul menyampaikan harapan besar: seluruh siswa Sekolah Rakyat UNESA memiliki kesempatan melanjutkan pendidikan tinggi dengan beasiswa penuh di kampus tersebut.
“Sekarang yang tidak mungkin, jadi mungkin. Karena di Sekolah Rakyat mimpi kalian mulai ditulis ulang,” tuturnya.
Sarapan sederhana pagi itu pun menjelma menjadi momen penuh makna. Sebuah pengingat bahwa di balik cerita-cerita perjuangan para siswa, tersimpan semangat dan cita-cita yang tak boleh padam.
Penulis: Rizky Rian Saputra/Ter