Lepas 1.910 mahasiswa KKN UMK, Gubernur Jateng: Kalian jadi ujung tombak pendataan RTLH

Ribuan mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) secara resmi dilepas untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025 dalam sebuah seremoni yang penuh semangat di Gedung Auditorium kampus setempat, Selasa (22/7). Total terdapat 1.910 mahasiswa yang dilepas di 132 desa di 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus.

Update: 2025-07-22 19:38 GMT
Foto: Sutini/Radio Elshinta

Elshinta.com - Ribuan mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) secara resmi dilepas untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025 dalam sebuah seremoni yang penuh semangat di Gedung Auditorium kampus setempat, Selasa (22/7). Total terdapat 1.910 mahasiswa yang dilepas di 132 desa di 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus.

Rektor UMK, Prof. Darsono, menyampaikan, KKN tematik tahun ini dilaksanakan di 132 desa dan kelurahan dari 9 kecamatan yang ada di Kabupaten Kudus, dengan fokus utama pada program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Ia berharap KKN ini dapat memberi dampak nyata di masyarakat dan menjadi bagian dari solusi pengentasan kemiskinan ekstrem di Kudus.

“Kami selalu menyesuaikan tema KKN dengan kebutuhan masyarakat. Jika tahun lalu kita fokuskan ke program pecegahan stunting, tahun ini fokusnya RTLH, karena memang itu yang saat ini menjadi perhatian utama dari pemerintah provinsi,” jelasnya, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini.

Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menegaskan pentingnya peran mahasiswa sebagai ujung tombak dalam pendataan dan verifikasi program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). ia menekankan agar mahasiswa benar-benar terjun ke lapangan dan melakukan validasi secara langsung agar bantuan RTLH dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dapat tepat sasaran.

“Saya titip pesan mahasiswa benar-benar terjun ke masyarakat, melakukan wawancara dan validasi, mengeksplorasi kebutuhan masyarakat supaya pemerintah bisa membantu,” ujarnya.

Menurutnya, kehadiran mahasiswa di tengah masyarakat desa menjadi bagian penting dari proses pengumpulan data yang akan menjadi dasar kebijakan pemerintah dalam pengentasan kemiskinan ekstrem. Ia bahkan mengibaratkan mahasiswa KKN sebagai “KPK”-nya pendataan RTLH, yang harus jujur, teliti, dan bertanggung jawab.

Gubernur menegaskan bahwa data yang dikumpulkan mahasiswa sangat dibutuhkan dalam menuntaskan target 1.332.000 rumah tidak layak huni di Jawa Tengah. Selain itu, pengumpulan data yang akurat juga akan membantu pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, terutama dalam hal sandang, pangan, papan, serta kesehatan dan pendidikan.

Ditambahkan pada tahun 2025 ini pemprov Jateng menyiapkan pembiayaan RTLH Rp. 20 juta dari yang tahun sebelumnya Rp. 15 juta. Namun, di masing-masing daerah punya program bedah rumah sendiri yang anggaran sesuai kemampuan daerah seperti bantuan RSLH yang bersumber dari APBD Kabupaten Kudus sebesar Rp. 15 juta per unit rumah. "Tolong juga awasi jika bantuan RSLH dipotong atau disunat segera laporkan", tegasnya.

Wakil Bupati Kudus, Bellinda Putri Sabrina Birton,. menyampaikan, pentingnya menjaga nama baik, khususnya nama baik institusi, dalam hal ini Universitas Muria Kudus (UMK) di masing-masing daerah tempat mahasiswa KKN diterjunkan. 

Tags:    

Similar News