Kemenkum: Gohu ikan masuk ragam pengetahuan tradisional dilindungi
Elshinta.com - Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Maluku Utara menyatakan makanan tradisional gohu ikan dari Malut merupakan ragam pengetahuan tradisional masyarakat yang mendapatkan perlindungan hukum.
Elshinta.com - Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kemenkum) Maluku Utara menyatakan makanan tradisional gohu ikan dari Malut merupakan ragam pengetahuan tradisional masyarakat yang mendapatkan perlindungan hukum.
Kepala Kemenkum Malut Budi Argap Situngkir di Ternate, Rabu mengatakan makanan gohu ikan merupakan salah satu pengetahuan tradisional karya intelektual di bidang pengetahuan dan teknologi yang mengandung unsur karakteristik warisan tradisional yang dikembangkan dan dipelihara oleh komunitas atau masyarakat.
Menurut dia, perlindungan kekayaan intelektual komunal berupa pengetahuan tradisional bertujuan mencegah eksploitasi oleh pihak luar, menjaga identitas budaya, dan memberikan manfaat ekonomi yang adil bagi masyarakat sebagai pemiliknya.
Berdasarkan informasi dari pangkalan data Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kemenkum, gohu ikan masuk kategori pengetahuan tradisional dengan jenis metode tradisional.
Gohu ikan adalah hidangan khas Malut yang terbuat dari ikan tuna atau cakalang mentah dibumbui jeruk, cabai, bawang, dan aneka rempah.
Gohu ikan, salah satu kuliner khas Maluku Utara diminati banyak wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri yang berkunjung ke daerah ini.
Budi mengajak sinergi pemerintah daerah, komunitas masyarakat, kampus, dan seluruh pihak untuk bersama-sama mencatatkan potensi kekayaan intelektual komunal seperti pengetahuan tradisional, ekspresi budaya, potensi indikasi geografis, indikasi asal, dan lainnya.
Sementara itu, salah seorang pemandu wisata di Malut, Hanifah mengatakan, hampir setiap wisatawan yang berkunjung ke Malut, selalu minta diantar ke rumah makan atau restoran yang menyajikan gohu ikan.
Kuliner gohu ikan yang dikenal masyarakat Malut sejak ratusan tahun silam dibuat dari bahan daging ikan mentah yang cincang halus, umumnya jenis ikan cakalang dan ikan tuna serta dicampur dengan aneka bumbu seperti jeruk, bawang merah, cabai, daun kemangi dan garam yang dipanaskan dengan minyak goreng.
Menurut dia, wisatawan yang pertama kali melihat kuliner gohu ikan agak ragu untuk menyantapnya karena wujud ikan mentah pada kuliner itu sangat menonjol, tetapi setelah mencoba rata-rata menyatakan suka bahkan tidak sedikit yang menambah sampai dua porsi.
Kuliner gohu ikan yang dimakan dengan sagu dan singkong rebus dulu hanya dijual rumah makan kuliner tradisional.
Kini mulai pula dijual restoran, bahkan hotel bintang empat seiring dengan semakin banyaknya peminat kuliner itu.
Ia mengatakan, kuliner khas lainnya di Malut yang juga cukup diminati wisatawan adalah papeda dari bahan sagu dan kuah ikan serta air guraka yakni minuman khas dari bahan jahe, gula merah, santan kelapa, dan kenari.
Kuliner khas yang banyak diminati wisatawan untuk dibawa pulang ke daerah asal sebagai cenderamata, di antaranya bagea kenari sejenis kue kering dari bahan sagu dan kenari serta kopi rempah dari bahan kopi hitam, cengkih, pala jahe dan kayu manis.