Gerakan empati menyalakan harapan anak-anak tunanetra ganda

 The Ballroom Djakarta Theatre malam ini menjadi saksi penyatuan – Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala untuk menyuarakan perjuangan anak-anak dengan tunanetra ganda. Dengan tajuk 'Menyatukan Kepedulian, Menyalakan Harapan', pertunjukan ini bukan sekadar hiburan, melainkan gerakan bersama untuk membangun masa depan yang lebih bermakna.

Update: 2025-07-23 11:54 GMT
Gerakan empati menyalakan harapan anak-anak tunanetra ganda

Elshinta.com - The Ballroom Djakarta Theatre malam ini menjadi saksi penyatuan – Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala untuk menyuarakan perjuangan anak-anak dengan tunanetra ganda. Dengan tajuk “Menyatukan Kepedulian, Menyalakan Harapan”, pertunjukan ini bukan sekadar hiburan, melainkan gerakan bersama untuk membangun masa depan yang lebih bermakna.

Bayangkan hidup tanpa cahaya. Tanpa warna. Tanpa arah. Itulah tantangan sehari-hari yang dihadapi anak-anak di Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala. Namun di dalam kegelapan, mereka belajar melihat dunia dengan cara mereka sendiri—melalui sentuhan, suara, intuisi, dan cinta. Dan malam ini, lewat seni, mereka berbagi cahaya itu kepada kita semua.

Pergelaran ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga sebuah panggilan nurani.
Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala telah menjadi tempat pembelajaran holistik bagi anak-anak dengan tunanetra ganda—mereka yang tak hanya kehilangan penglihatan, tetapi menghadapi lebih dari satu keterbatasan. Dengan pendekatan berbasis kasih sayang dan inklusi, setiap anak diajar berkomunikasi, berkreasi, dan menemukan cara mereka sendiri untuk bersinar dan mandiri.

Endang Hoyaranda, Ketua Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala sekaligus Ketua Panitia Pergelaran CAHAYA HATI, menyampaikan, “Malam ini, kita melihat bukti bahwa kepedulian bisa mengubah hidup. CAHAYA HATI adalah tentang keberanian anak-anak Rawinala, dan tentang tekad kita semua untuk memberi ruang bagi mereka tumbuh dan bermimpi.”

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa hasil dari penggalangan dana malam ini akan dimanfaatkan untuk membangun Sekolah Musik untuk Anak Berkebutuhan Khusus, serta mengembangkan Sheltered Workshop sebagai wadah pemberdayaan bagi murid setelah mereka lulus.

“Setiap kontribusi malam ini adalah investasi bagi masa depan anak-anak luar biasa ini,” ujar Endang Hoyaranda.

Sebuah Gerakan Bernama CAHAYA HATI

Dipentaskan oleh lebih dari 250 pemeran, pertunjukan ini menampilkan musisi dan tokoh masyarakat ternama, paduan suara dari berbagai komunitas, kostum yang menyentuh emosi, serta narasi yang merefleksikan kisah nyata para murid Rawinala.

Kreator kreatif pergelaran musikal CAHAYA HATI, Poppy Hayono Isman menuturkan, “CAHAYA HATI adalah kisah batin. Tentang emosi yang tak bisa diucapkan, namun bisa dirasakan. Melalui musik, kita merangkul anak-anak luar biasa ini dan mengajak semua orang ikut menjadi bagian dari kisah mereka.”

Mari Berjalan Bersama

Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala mengundang masyarakat untuk tidak hanya hadir sebagai penonton, tetapi juga sebagai pelaku perubahan. Menjadi relawan, menyumbang, atau bahkan hanya menyebarkan pesan kebaikan—semua langkah kecil itu bisa menyalakan harapan besar.

“Dengan empati dan solidaritas, malam ini kita tidak hanya menyaksikan pertunjukan.
Kita menyaksikan bagaimana dunia bisa menjadi tempat yang lebih ramah dan bermakna bagi anak-anak tunanetra ganda,” tutup Endang Hoyaranda.  

Tags:    

Similar News