Wamendukbangga ajak orang tua jadi pendengar yang baik
Pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes mengajak para orang tua menjadi pendengar yang baik bagi anak.
Elshinta.com - Pada peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes mengajak para orang tua menjadi pendengar yang baik bagi anak.
"Orang tua tidak bisa hanya melakukan pendidikan satu arah, tetapi kita harus lebih banyak mendengar, membuka diri, mendengarkan, dan berkomunikasi dengan hati, agar nantinya komunikasi yang baik dapat terjalin antara ayah, bunda, dan anak-anak," kata Wamendukbangga Isyana dalam gelar wicara oleh Forum Genre Indonesia bersama Kemendukbangga yang diikuti secara daring Jakarta, Kamis.
Selain menjadi pendengar aktif, Wamendukbangga Isyana juga mengajak orang tua dapat memprioritaskan waktu berkualitas dengan anak, terlibat dalam aktivitas harian, mengekspresikan kasih sayang secara nyata, serta menjadi teladan dalam sikap dan nilai.
Komunikasi dua arah, kata dia, juga perlu sering dilakukan. Selain orang tua yang harus aktif mendengar, lanjutnya, anak-anak diharapkan dapat jujur dan bersuara penuh keberanian.
"Kami ingin mendengar dan belajar, kami juga ingin tumbuh menjadi orang tua yang lebih baik," ujar Wamendukbangga.
Sementara itu Presiden Yayasan Seribu Satu Cita Indonesia Azzahra Putri Santi menyampaikan pentingnya kehadiran orang tua agar anak tidak mencari pelarian di luar keluarga. Menurutnya, peran seimbang antara ayah dan ibu dapat diwujudkan melalui ayah yang berperan dalam kehadiran emosional, menjadi teladan, dan pendukung cita-cita.
"Sementara ibu berperan dalam kelekatan emosi, pendidik awal, dan mengendalikan emosi," kata Azzahra.
Figur publik yang juga merupakan seorang ayah, Yosi Mokalu mengemukakan pentingnya orang tua juga memperhatikan waktu anak saat bermain gawai atau screen time.
"Orang tua perlu cari tahu kesukaan anak, pinjam gawainya, lihat screen time (waktu bermain di layar), dan ketertarikannya, berikan pendampingan pada anak untuk belajar nilai-nilai, seperti kesabaran dan kebaikan," tuturnya.