Periode 1 tahun 2025, volume penumpang Stasiun Lempuyangan Yogyakarta capai 2.758.457 

Stasiun kereta api Lempuyangan Yogyakarta menjadi simpul transportasi yang tidak hanya penting secara historis, tetapi juga fungsional dalam mendukung mobilitas masyarakat modern. Pada periode Januari hingga Juni 2025, Stasiun Lempuyangan mencatatkan volume penumpang signifikan baik kereta api jarak jauh maupun lokal, dalam hal ini KRL Commuterline Yogyakarta - Palur.

Update: 2025-07-24 16:56 GMT
Foto: Izan Raharjo/Radio Elshinta

Elshinta.com - Stasiun kereta api Lempuyangan Yogyakarta menjadi simpul transportasi yang tidak hanya penting secara historis, tetapi juga fungsional dalam mendukung mobilitas masyarakat modern. Pada periode Januari hingga Juni 2025, Stasiun Lempuyangan mencatatkan volume penumpang signifikan baik kereta api jarak jauh maupun lokal, dalam hal ini KRL Commuterline Yogyakarta - Palur.

Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Feni Novida Saragih mengatakan bahwa volume penumpang Stasiun Lempuyangan pada periode Januari-Juni 2025 mencapai 2.758.457 penumpang total untuk penumpang KA jarak jauh dan KRL commuterline. Untuk KA jarak jauh pada periode Januari - Juni tahun 2025 tercatat volume naik dan turun sebanyak 1.473.087 penumpang dan untuk KRL sebanyak 1.285.370 penumpang.

“Angka ini menunjukkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan KAI yang terus meningkat, terutama di Stasiun Lempuyangan yang kini menjadi akses andalan masyarakat dari berbagai kota yang fasilitasnya semakin lengkap dan mudah dijangkau,” ujar Feni, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo.

KAI Daop 6 Yogyakarta melakukan berbagai peningkatan layanan di Stasiun Lempuyangan. Pembenahan fasilitas ruang tunggu, adanya fasilitas face recognition boarding gate, drinking water station, penyediaan ruang laktasi, penambahan informasi perjalanan digital, peningkatan keamanan melalui CCTV, serta penataan area parkir, akses pejalan kaki, dan lainnya dilakukan untuk mendukung kenyamanan dan kelancaran mobilitas pelanggan.

Berbagai upaya tersebut menjadi bagian dari transformasi layanan yang berorientasi pada pelanggan, sekaligus mendukung semangat integrasi antarmoda dalam sistem transportasi perkotaan Yogyakarta.

"Kinerja Stasiun Lempuyangan pada semester 1 tahun 2025 ini merupakan sinyal positif terhadap keberhasilan layanan serta kian tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya transportasi massal yang aman dan berkelanjutan," imbuhnya.

KAI Daop 6 akan terus meningkatkan kapasitas pelayanan, memperkuat integrasi moda, serta menjaga ketepatan waktu dan kenyamanan perjalanan. Dengan peran dan posisi strategisnya saat ini, Stasiun Lempuyangan diproyeksikan akan terus menjadi salah satu simpul transportasi paling penting di Daop 6 dan sekaligus etalase utama sistem transportasi publik di Kota Yogyakarta.

Stasiun Lempuyangan memiliki peran penting dalam mendukung pergerakan masyarakat ekonomi menengah dan bawah, dengan ciri layanan kereta api yang didominasi oleh KA kelas ekonomi dan KRL yang terjangkau. Tak hanya itu, Stasiun Lempuyangan bahkan tercatat sebagai stasiun KA Jarak Jauh favorit nomor dua di wilayah Daop 6 Yogyakarta pada periode Januari hingga Juni 2025.

“Hal ini membuktikan bahwa Stasiun Lempuyangan memang merupakan stasiun yang krusial keberadaannya, baik untuk mobilitas warga lokal maupun sebagai titik distribusi utama bagi arus wisata dan komuter antarkota,” pungkasnya.

Tags:    

Similar News