306 kasus kusta di Bekasi, Menkes tuntut penanganan serius

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan komitmennya untuk menghapus penyakit kusta dari Indonesia.

Update: 2025-07-24 17:15 GMT
Foto: Hamzah Aryanto/Radio Elshinta

Elshinta.com - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan komitmennya untuk menghapus penyakit kusta dari Indonesia.

Hal itu ia sampaikan saat melakukan kunjungan kerja langsung ke Kabupaten Bekasi, yang merupakan salah satu wilayah dengan kasus kusta tertinggi di tanah air.

Dalam pernyataannya, Menkes mengungkapkan keprihatinan atas peringkat Indonesia yang saat ini berada di urutan ketiga dunia dalam hal jumlah kasus kusta tertinggi.

“Pemerintah pusat bersama pemerintah daerah, khususnya Gubernur Jawa Barat, bergerak cepat dalam menangani kasus kusta. Kami ingin memastikan bahwa kusta tidak lagi menjadi momok yang menakutkan,” tegas Budi Gunadi Sadikin, Rabu (23/7), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamzah Aryanto.

Menkes juga menjelaskan penyakit kusta dapat disembuhkan, meskipun termasuk jenis penyakit menular. Kusta disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae, yang serupa dengan penyebab penyakit TBC.

“Kunci utama eliminasi kusta terletak pada deteksi dini dan pengobatan tuntas. Jika ditangani sejak awal, kusta bisa sembuh,” ungkapnya.

Menurutnya, saat ini sudah ada 98 negara yang berhasil mengeliminasi kusta, dan Indonesia diyakini dapat menyusul jika seluruh pihak saling bersinergi.

Menkes Budi juga menyerukan kepada masyarakat untuk tidak memberikan stigma negatif kepada para penderita.

“Kita harus menghapus stigma terhadap kusta. Ini adalah penyakit yang bisa disembuhkan. Penderita butuh dukungan, bukan pengucilan,” ucap Menkes.

Sementara itu, Bupati Bekasi, Ade Kuswara Kunang, turut menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat, khususnya Kementerian Kesehatan, terhadap tingginya kasus kusta di wilayahnya. 

Menurutnya, tercatat per Juli 2025, terdapat 306 kasus kusta aktif di Kabupaten Bekasi. Secara nasional, Indonesia masih mencatat sekitar 14.000 kasus kusta setiap tahunnya.

“Kami sangat mengapresiasi langkah Kemenkes yang turun langsung ke lapangan. Ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menangani kusta,” ujar Ade.

Ia menyebut, salah satu strategi yang dinilai efektif dalam penanggulangan kusta adalah menyasar lingkungan terdekat pasien, terutama keluarga, agar penularan dapat ditekan sejak dini.

Selain itu, Bupati Ade menekankan pentingnya edukasi dan sosialisasi ke lingkungan pendidikan.

“Saya minta Dinas Kesehatan untuk aktif menyosialisasikan waspada kusta ke sekolah-sekolah, mulai dari SD, SMP, hingga SMA. Edukasi sejak dini sangat penting,” ujarnya.

Langkah ini, menurutnya, tidak hanya akan membantu deteksi dini, tetapi juga membentuk lingkungan sosial yang inklusif dan terbebas dari diskriminasi terhadap penyintas kusta.

“Kusta bukan ancaman menakutkan. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, penyakit ini bisa sembuh. Ini sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto untuk membangun masyarakat Indonesia yang sehat dan terbebas dari penyakit menular,” pungkasnya. 

Tags:    

Similar News