TMMD di Desa Kandangmas Kudus, dua warga disabilitas bahagia dapat bantuan kaki palsu
Tentara Nasional Indonesia Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 yang dilaksanakan di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tidak hanya fokus pada pembangunan fisik tetapi juga pembangunan non fisik, salah satunya yakni memberikan bantuan kaki palsu ke pada warga setempat yang membutuhkan.
Elshinta.com - Tentara Nasional Indonesia Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-125 yang dilaksanakan di Desa Kandangmas, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tidak hanya fokus pada pembangunan fisik tetapi juga pembangunan non fisik, salah satunya yakni memberikan bantuan kaki palsu ke pada warga setempat yang membutuhkan.
Pembukaan TMMD Reguler ke-125 Tahun 2025 ini dibuka oleh Sekda Kudus mewakili Bupati Kudus Sam'ani Intakoris, Rabu (23/7). Sejumlah pejabat dari Korem Makutarama dan jajaran Forkopimda juga tampak hadir.
Pada TMMD kali ini terdapat 2 orang warga disabilitas yang mendapatkan kaki palsu yakni Gianto dan Warno. Kedua warga yang mendapatkan bantuan kaki palsu tampak begitu bahagia. Dimana pemberian kaki palsu ini membawa harapan baru bagi warga disabilitas tersebut, seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini.
Nurgianto mengaku kaki kirinya terpaksa diamputasi pada 2024 silam akibat penyakit diabetes sehingga kini ia tidak bisa beraktivitas normal. Adanya bantuan ini, ia berencana untuk kembali bekerja di sawah. Sejak setahun lalu ia tidak bisa bekerja kesawah lagi.
Senada juga dirasakan oleh Warno, warga lain yang kaki kirinya karena tertancap duri saat mencari rumput yang akhirnya mengalami luka tetanus dan harus diamputasi. "Senang bisa dapat kaki palsu ini," katanya.
Dalam sambutannya Bupati mengatakan Kehadiran program ini sangat penting dalam mendorong akselerasi pembangunan di daerah, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Oleh karena itu, mari bersama-sama kita dukung program pembangunan ini dengan penuh semangat dan tanggung jawab.
Pembangunan desa harus tetap berpegang pada nilai-nilai kearifan lokal yang dimiliki. Keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian budaya serta tradisi lokal harus tetap terjaga agar identitas desa tetap lestari.
Dikatakan, pada tahun 2025 ini, program pembangunan dilaksanakan dalam 4 (empat) tahap, mencakup Desa Wates, Desa Sadang, Desa Kandangmas, dan Ds. Getasrabi.
Khusus untuk di Desa Kandangmas akan dilakukan pembangunan jalan berupa betonisasi yakni sepanjang 1250 meter sehingga diharapkan dapat meningkatkan aksesibilitas serta mobilitas warga, memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi desa dan pada akhirnya turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk alokasi anggaran sebesar 1 miliar lebih guna pembangunan fisik sedangkan non fisik berupa penyuluhan dan sosialisasi disiapkan anggaran Rp. 250 juta.