BMKG: Mayoritas kota besar diperkirakan hujan pada Minggu

Elshinta.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas kota besar di Indonesia pada Minggu, diperkirakan hujan ringan hingga sedang dan berawan, sehingga masyarakat diimbau waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyertainya.

Update: 2025-07-27 11:40 GMT
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengajak warga mewaspadai potensi hujan sedang hingga lebat di wilayah Sulawesi Utara beberapa hari ke depan. ANTARA/Karel A Polakitan

Elshinta.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan mayoritas kota besar di Indonesia pada Minggu, diperkirakan hujan ringan hingga sedang dan berawan, sehingga masyarakat diimbau waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang menyertainya.

Prakirawati BMKG Zen Putri dalam siaran daring yang diikuti di Jakarta, Minggu, menjabarkan bahwa potensi hujan berintensitas ringan atau dengan curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diprakirakan mengguyur Kota Pekanbaru, Padang, dan Jambi.

Selain itu, hujan ringan juga mengguyur Bengkulu, Palembang, Pangkal Pinang, Lampung, Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Denpasar, Pontianak, Palangka Raya, Banjarmasin, Samarinda, Mamuju, Palu, Manado, Sorong, Manokwari, Jayawijaya, dan Jayapura.

Hujan berintensitas sedang diprakirakan mengguyur Nabire, dan Merauke.

Sementara Kota Tanjung Pinang dan Tanjung Selor, diperkirakan diguyur hujan lebih dari 5,0 mm per jam yang disertai dengan petir.

Kemudian, untuk Kota Medan, Banda Aceh, Surabaya, Mataram, Gorontalo, Makassar, Kendari, Ternate, dan Ambon, diprakirakan berawan tebal dan berkabut sepanjang hari dengan suhu berkisar 24-30 derajat Celcius.

Prakirawati BMKG memaparkan bahwa potensi hujan di sebagian besar wilayah Indonesia itu dipengaruhi oleh sejumlah dinamika atmosfer, transisi ke musim kemarau - kondisi kelokalan cuaca di wilayah masing-masing.

BMKG mendeteksi bibit siklon tropis di laut Filipina dengan kecepatan angin 28 knots. Sistem ini membentuk daerah perlambatan kecepatan angin di Perairan Barat Sumatera, Selatan Jawa - Selat Sunda, Sulawesi Tenggara - Kalimantan Timur, NTT, Papua Tengah hingga Papua Barat.

Gelombang kelvin di Jambi dan Kalimantan Barat, dan ekuatorial rossby mulai di sebagian Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kondisi dinamika atmosfer tersebut dinilai selain mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan, juga memengaruhi percepatan angin permukaan hingga lebih dari 25 knots, dan gelombang laut tinggi 2,5 - 4 meter di Laut Andaman, Teluk Kalian, laut Filipina, Samudera Hindia barat daya Lampung.

BMKG juga melaporkan adanya potensi banjir rob di wilayah pesisir Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Bangka Belitung, sebagian besar wilayah Jawa, Jakarta, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Papua Selatan.

Tags:    

Similar News