HCHF: komitmen Indonesia dalam persatuan jadi inspirasi umat manusia
Sekretaris Jenderal Komite Tinggi Persaudaraan Kemanusiaan (HCHF) Khalid Al Ghaith mengatakan komitmen teguh Indonesia dalam menyebarkan tradisi dialog, persatuan, dan saling menghormati antarbangsa dan budaya merupakan inspirasi besar bagi seluruh umat manusia.
Elshinta.com - Sekretaris Jenderal Komite Tinggi Persaudaraan Kemanusiaan (HCHF) Khalid Al Ghaith mengatakan komitmen teguh Indonesia dalam menyebarkan tradisi dialog, persatuan, dan saling menghormati antarbangsa dan budaya merupakan inspirasi besar bagi seluruh umat manusia.
"Komitmen teguh Indonesia dalam menyebarkan tradisi dialog, persatuan serta saling menghormati antarbangsa dan budaya menjadi inspirasi besar bagi seluruh umat manusia," kata Khalid pada Konferensi Internasional tentang Persaudaraan Manusia di Jakarta, Rabu, sebagaimana tertulis dalam siaran pers Kedubes Uni Emirat Arab di Jakarta.
HCHF bekerja sama dengan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) mengelar Konferensi Internasional Persaudaraan Kemanusiaan bertajuk "Mempromosikan Persaudaraan Kemanusiaan di Tengah Gejolak Global: Menuju Peradaban yang Lebih Damai dan Sejahtera" pada 29-30 Juli di Jakarta.
Hadir pada acara tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia Pratikno, Duta Besar UAE untuk Indonesia, Abdulla Salem AlDhaheri, Direktur Jenderal Pusat Studi dan Penelitian Strategis UEA Sultan Mohammed Al Nuaimi, Rektor UIII Jamhari Ma'ruf dan sejumlah dubes serta pejabat tinggi lainnya.
Khalid mengatakan hasil Indeks Perdamaian Global 2023 menunjukkan lebih dari lima puluh negara mengalami penurunan tingkat perdamaian. Situasi ini mendorong HCHF untuk menggandakan upayanya dalam membangun kepercayaan dan meningkatkan saling pengertian antarmasyarakat di seluruh dunia.
Ia menekankan upaya HCHF tersebut didasarkan pada Dokumen Persaudaraan Manusia, yang ditandatangani Imam Besar Syaikh Ahmed Ath-Thayyib, Imam Besar Al-Azhar, dan mendiang Paus Fransiskus pada 2019 di Abu Dhabi, yang menyerukan agar suara perdamaian, dialog, dan kemanusiaan menang atas perpecahan dan kebencian.
Menurutnya, konferensi HCHF untuk mewujudkan pesan mulai tersebut, menjadi ajang untuk bertukar pengetahuan dan keahlian, serta memberikan kesempatan untuk mengembangkan solusi praktis yang berkontribusi bagi terciptanya dunia yang lebih adil dan damai.
Ia juga menekankan bahwa pendidikan menjadi prioritas HCHF sebab pihaknya meyakini pentingnya menanamkan nilai-nilai persaudaraan dan rasa hormat kepada anak-anak sejak usia dini.
"Saya juga menyampaikan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas dukungan penuhnya terhadap nilai-nilai koeksistensi, perdamaian, dan persaudaraan kemanusiaan," katanya.
Sementara itu, Pratikno juga berterima kasih sekaligus mengapresiasi HCHF atas visi mereka, merujuk pada pengalaman Indonesia dalam mencapai koeksistensi dan persatuan, di mana lebih dari 280 juta rakyat Indonesia mewujudkan visi persaudaraan ini dalam kehidupan sehari-hari.
"Pengalaman Indonesia telah menunjukkan kebenaran hakiki bahwa persaudaraan kemanusiaan tidak dapat dipaksakan dari atas, tapi harus tumbuh dari akarnya. Persaudaraan tidak dapat dicapai hanya melalui hukum, tapi membutuhkan perubahan hati dan pikiran serta tindakan nyata," katanya.