Sekelompok massa demo tolak kedatangan Mendagri di Papua
Sekelompok warga menggelar aksi demo di jalan pertigaan Bandara Sentani, menolak kedatangan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Jayapura, Selasa (12/8/2025).
Elshinta.com - Sekelompok warga menggelar aksi demo di jalan pertigaan Bandara Sentani, menolak kedatangan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian di Jayapura, Selasa (12/8/2025).
Aksi demo yang digelar kelompok Barikade 98 di Jalan Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura berlangsung pukul 06.40 WIT. Demo yang digelar tersebut untuk menyampaikan orasi penolakan terhadap kedatangan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Tanah Papua.
pukul 06.40 WIT, Polres Jayapura melaksanakan monitoring dan pengamanan terhadap aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok Barikade 98 di Jalan Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura. Aksi tersebut digelar untuk menyampaikan orasi penolakan terhadap kedatangan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Tanah Papua.
AmKetua PW Papua Barikade 98, Yulianus Dwaa selaku pimpinan dem mengatakan , demo itu diikuti oleh 30 orang peserta, serta sejumlah pengurus dan koordinator lapangan.
Para pendemo ini membawa beberapa spanduk berisi tuntutan terkait netralitas ASN, TNI-Polri, dan penyelenggara Pemilu di Papua, serta desakan agar tidak ada intervensi terhadap proses demokrasi pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua.
Aksi demo ini mendapat pengaman dari Polres Jayapura yang dipimpin Kapolres Jayapura, AKBP Umar Nasatekay bersama Kabag Ops Polres Jayapura, AKP Suheriyono, dan jajaran Kapolsek wilayah Sentani. Personel gabungan Polres Jayapura, Polsek Sentani Kota, dan Polsek KP3 Bandara dikerahkan untuk memastikan situasi tetap aman dan tertib.
“Sekitar pukul 06.40 WIT, awalnya massa menyampaikan orasi di jalan pertigaan lampu merah Bandara Sentani. Dalam orasinya, mereka mempertanyakan tujuan kedatangan Menteri Dalam Negeri ke Papua, menilai waktu kedatangan bertepatan dengan momentum PSU, serta meminta agar Pj Gubernur Papua diganti. Massa juga menegaskan perlunya pemimpin yang berpihak kepada rakyat Papua,” ujar AKBP Umar Nasatekay.
Kapolres mengatakan, selanjutnya pada pukul 08.30 WIT, massa memaksa bergerak masuk menuju Bandara Sentani tanpa pemberitahuan sebelumnya, sehingga mengganggu aktivitas lalu lintas dan kenyamanan masyarakat di sekitar Bandara Sentani.
Kapolres Jayapura kemudian memerintahkan pembubaran massa demi menjaga kelancaran aktivitas masyarakat.
Umar menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan toleransi dengan mengizinkan aksi di depan jalan pertigaan lampu merah Bandara Sentani meskipun sebelumnya tidak ada penyampaian pemberitahuan terkait aksi tersebut kepada Kepolisian, namun pihaknya juga tidak mentolerir bila ada tindakan yang mengganggu aktivitas publik.
“Menyampaikan pendapat di muka umum silakan saja, tapi jangan mengganggu aktivitas orang lain. Sebagai Kapolres dan Anak Asli Jayapura, saya punya tanggung jawab menjaga Kamtibmas di Kabupaten Jayapura. Kalian jaga saya, saya pastikan jaga kalian,” ujar AKBP Umar Nasatekay seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan, Senin (12/8).