Indef: Rencana pembangunan Kampung Haji di Mekkah patut didukung
Penasehat Center for Sharia Economic Development Institute for Development of Economics and Finance (CSED Indef) Abdul Hakam Naja mengatakan rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi, patut didukung.
Elshinta.com - Penasehat Center for Sharia Economic Development Institute for Development of Economics and Finance (CSED Indef) Abdul Hakam Naja mengatakan rencana pembangunan Kampung Haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi, patut didukung.
“Rancangan pembangunan Kampung Indonesia untuk jamaah haji dan umrah di Makkah oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) patut didukung,” katanya dalam Diskusi Publik “Ekonomi Syariah Dalam Nota Keuangan” secara virtual di Jakarta, Senin.
Secara total, jumlah jamaah haji dari Indonesia sebanyak 221 ribu orang pada 2025 dan 1,8 juta orang berumrah pada tahun 2024.
Saat ini, total dana kelolaan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) 2025 sebesar Rp188 triliun dengan pengeluaran perputaran dana haji dan umrah per tahun sebanyak Rp70 triliun.
Adanya rencana pembangunan Kampung Haji dinilai harus disinergikan dengan BPKH agar peluang dalam pengeluaran perputaran dana haji dan umrah bisa kembali ke Tanah Air, bukan ke Arab Saudi.
“Katanya kita sudah mendapatkan persetujuan dari Prince Muhammad Bin Salman. Kita akan mendapat lokasi (Kampung Haji), katanya 1 sampai 2 kilometer dari Masjidil Haram. Alhamdulillah, semoga segera terlaksana, tetapi ini menjadi penting. Kalau kita punya ekosistem haji dan umrah, kita nanti bisa replikasi kepada ekosistem di tempat lain,” ungkap Abdul Hakam.
Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Danantara Indonesia Rosan Roeslani melakukan kunjungan kerja ke Jeddah dan Makkah, sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto.
Rosan mengatakan ke depan masyarakat akan mendapatkan fasilitas penginapan yang baik dan nyaman di Makkah, yang dapat dikembangkan menjadi pusat layanan terpadu untuk kebutuhan ibadah, klinik kesehatan, serta ruang pembinaan manasik di lokasi strategis.
Dalam kunjungannya, Rosan meninjau lebih dari 10 opsi lahan dan 3 proyek besar yang ada di Makkah, yang menjadi kandidat potensial untuk pembangunan Kampung Haji, dirancang mencakup fasilitas akomodasi, pusat layanan jamaah, klinik kesehatan, serta ruang pertemuan untuk pembinaan ibadah.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan, keamanan dan efisiensi bagi jutaan jemaah haji dan umrah Indonesia setiap tahun.