UMK Academy dorong para pelaku UMKM naik kelas ke level global

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) saat ini masih menjadi roda penggerak perekonomian Indonesia yang mampu menyumbang pendapatan cukup besar.

Update: 2025-08-26 11:06 GMT
Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

Elshinta.com - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) saat ini masih menjadi roda penggerak perekonomian Indonesia yang mampu menyumbang pendapatan cukup besar. UMKM telah banyak berkontribusi menyerap tenaga kerja dan menyumbangkan devisa bagi negara.

Pertamina Sub Holding Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah sebagai salah satu upaya mendorong UMKM untuk naik kelas menyelenggarakan program UMK Academy 2025 di Yogyakarta, Senin (25/08/2025). UMK Academy 2025 merupakan komitmen Pertamina dalam mendukung UMKM sebagai penggerak ekonomi Indonesia. Pertamina UMK Academy di Yogyakarta yang diikuti 30 peserta dari wilayah DIY dan sekitarnya ini menjadi 'kawah candradimuka' para pelaku UMKM untuk mendongkrak usahanya naik level. 

"Kita berikan UMKM pelatihan agar bisa naik kelas dibandingkan yang sebelumnya. Disini kita manfaatkan juga agar UMKM bisa memperluas marketnya agar tidak terkungkung dalam market yang itu-itu saja, bisa sharing dengan sesama pelaku usha di UMK Academy ini," ujar Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga JBT, Taufiq Kurniawan di Yogyakarta.

UMK Academy di Yogyakarta merupakan kelanjutan dari sebelumnya yang diselenggarakan di Solo. Mereka mendapatkan pelatihan bagaimana menginput melalui sistem keuangan standar perbankan tetapi dimodifikasi disesuaikan dengan skala usaha UMKM. Kemudian juga mendapatkan pelatihan terkait legalitas usaha dan bagaimana mengelola bisnis dan menerapkan bisnis yang ramah lingkungan.

"Pelaku UKKM juga dibekali bagaimana merambah pasar exspor. Kemudian juga ada aspek agar bisa menambah keuntungan dari masing-masing UMKM tersebut," imbuhnya.

Salah satu peserta UMK Academy 2025, Vitalia Pamungkas, yang merupakan pemilik Batik Jinggar di Tamansiswa Yogyakarta, mengungkapkan bahwa mengikuti UMKM Academy memiliki banyak manfaat mulai dari memperluas jaringan hingga kesempatan promosi usaha yang lebih besar. Usaha produksi batik tulis dan cap yang ditekuninya sejak tahun 2010 ini menggandeng para pembatik yang telah berusia lanjut sekitar usia 70-80 tahun dan juga pembatik disabilitas. Usahanya batiknya tersebut telah menembus pasar exspor ke sejumlah negara.

"Kami pernah diajak kegiatan pameran oleh Pertamina di Malaysia. Produk kami ada di Malaysia, Dubai, Singapura," katanya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Selasa (26/8).

Tags:    

Similar News