7 Oktober 2017: 11 desa di Pangandaran dilanda banjir dan tanah longsor
Banjir dan tanah longsor melanda 11 desa di enam kecamatan di Kabupaten Pangandaran pada Sabtu, tanggal 7 Oktober 2017 sekitar pukul 00.30 WIB.

Elshinta.com - Banjir dan tanah longsor melanda 11 desa di enam kecamatan di Kabupaten Pangandaran pada Sabtu, tanggal 7 Oktober 2017 sekitar pukul 00.30 WIB.
Selain menyebabkan genangan air pada beberapa titik perumahan penduduk, peristiwa tersebut juga mengakibatkan beberapa rumah penduduk dan fasilitas umum seperti jalan rusak dan sebagian penduduk mengungsi. Bahkan, di Desa Kalijati Kecamatan Sidamulih terdapat empat orang penduduk yang meninggal dunia akibat longsor.
Berdasarkan rilis yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Bogor, peristiwa banjir dan longsor tersebut dipicu oleh hujan deras yang turun sejak Jumat malam (6/10/2017) pukul 20.00 WIB yang menyebabkan sungai dan anak-anak sungai meluap.
Data curah hujan tanggal 7 Oktober 2017 pukul 07.00 WIB pada 3 (tiga) pos hujan menunjukkan bahwa telah terjadi hujan lebat (pos cimerak/68.7 mm), hujan sangat lebat (pos Cijulang/115 mm), dan hujan ekstrem (pos Pananjung Pangandaran/208 mm).
Berdasarkan data yang dihimpun BNPB, terdapat 120 rumah terendam banjir. Evakuasi masih terus dilakukan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Pangandaran (DPKPB) bersama dengan TNI, Polri, Basarnas, BPBD Provinsi Jawa Barat, SKPD, relawan, dan masyarakat.
Hujan juga menyebabkan tanah longsor yang menimbun dua rumah di Desa Kalijati, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran. Rumah tersebut dihuni dua kepala keluarga (7 jiwa). Peristiwa itu menyebabkan empat orang meninggal dunia dan tiga orang luka ringan.