Batfest 2022, cara Haji Isam berbagi dengan masyarakat sekitar perusahaan

Pesta kembang api Batulicin Festival (Batfest) 2022 yang memecahkan rekor MURI untuk bentang pijar terpanjang mencapai 1 kilometer, benar-benar menjadi pertunjukan spektakuler bagi 70 ribu masyarakat yang menjejali Jhonlin Pantai Festival di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan, seluas 12,5 hektare yang sejatinya diperuntukkan bagi sekitar 50 ribu pengunjung.
Pertunjukan kembang api nan megah laiknya di kota-kota besar Indonesia itu, ternyata juga menjadi penanda hari ulang tahun ke-46 bagi Haji Andi Samsudin Andi Arsyad yang juga biasa disebut Samsudin Andi Arsyad, meski orang lebih banyak mengenalnya sebagai Haji Isam, pemilik Jhonlin Group yang kini menaungi sekitar 60 perusahaan.
Bahkan tak hanya itu, para penonton pun secara khusus juga diberi kesempatan untuk ikut menikmati bazar murah penjualan minyak goreng JAR dan gula berlabel GulaTa, keduanya produksi PT Jhonlin Agro Raya Tbk dan PT Prima Alam Gemilang yang merupakan anak usaha Jhonlin Group, di mana sepaket berisi tiga kemasan 1 liter JAR dan 1 kg GulaTa dijual sesuai harga dasar hanya Rp50 ribu. Penjualan sembako murah itu tentu saja menjadi salah satu pemikat datangnya puluhan ribu masyarakat ke arena Batfest 2022.
Umrahkan Gratis Ribuan Warga
Begitulah, bagi masyarakat Kalsel dan Batulicin pada khususnya, Haji Isam memang dikenal dermawan dan gemar berbagi. Menjelang akhir tahun 2022 saja, tercatat dia telah memberangkatkan umrah secara gratis 870 warga Tanah Bumbu.
Bahkan pada Kamis (29/12/2023), Haji Isam kembali memberangkatkan umrah secara gratis 50 warga Kabupaten Kotabaru, mulai dari imam masjid, guru ngaji, guru TK, guru SLB, juga anggota Polri dan TNI.
Kedemawananan Haji Isam ini pernah diungkapkan oleh mantan Menpan RB yang juga mantan Wakapolri Komjen Polisi (Purn) Syafruddin Kambo yang pernah menjadi Kapolda Kalsel periode 2010-2012.
"Haji Isam sosok yang sangat dermawan. Jiwa penolongnya kuat sekali. Setiap tahun ia mengumrahkan dan menghajikan banyak orang. Sudah ribuan jumlahnya." katanya.
Sebenarnya untuk masalah berbagi, telah berdiri ‘Haji Isam Foundation' yang mengelola program zakat, infak, sedekah (ZIS), wakaf dan ‘charity' lainnya secara profesional untuk menjangkau berbagai bidang, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga bantuan-bantuan ke berbagai masjid, pesantren dan rumah tahfidz.
‘
"Tahun lalu, zakat beliau di luar infak dan sedekah, mencapai Rp250 miliar," kata pengelola Haji Isam Foundation.
Berkat kejujuran dan kegigihannya, kini kerajaan bisnisnya Jhonlin Group terus menggurita dari mulai bisnis tambang batubara hingga penerbangan, dari kayu hingga gula, dari minyak sampai energi dengan pabrik biodiesel.
Bermodal Awal Uang Pinjaman
Meski telah dikenal sebagai crazy rich asal Batulicin Kalsel, faktanya Andi Syamsuddin Arsyad muda memulai bisnis dari bawah, dari nol karena sempat menjadi tukang ojek dan operator alat berat.
Untunglah dia bertemu Johan Maulana, pengusaha Tionghoa Surabaya yang memberinya kesempatan belajar cara mengelola tambang. Sejak 2001, Haji Isam bekerja di perusahaan milik Johan dan menghabiskan waktu dua tahun yang membuatnya memiliki bekal pengalaman yang kelak bakal mengubah perjalanan hidupnya.
"Tahun 2003, Pak Johan meminjami saya modal untuk menyewa alat berat tambang," kata Haji Isam.
Berkat kesempatan berharga itu, Haji Isam mulai terjun ke bisnis tambang sebagai dirinya sendiri dengan menjadi kontraktor pelaksana PT Arutmin Indonesia yang merupakan anak usaha PT Bumi Resources Tbk milik keluarga Bakrie.
Selanjutnya pada 2004, Haji Isam memulai bisnis dengan bendera kecil CV Jonlin Baratama, sebagai kontraktor. Setahun kemudian seiring pertumbuhan perusahaan, berdirilah PT Jhonlin Baratama.
Seiring perjalanan waktu, bisnis Haji Isam ternyata terus berkembang. Dia memiliki bisnis transportasi pesawat terbang di bawah PT Jhonlin Air Transport. Sementara di bidang perkapalan, berdiri PT Jhonlin Marine yang mengelola lebih dari 70 kapal tongkang pengangkut batubara.
Kini, 19 tahun kemudian, perusahaan rintisan awal itu telah menjelma menjadi raksasa bernama Jhonlin Group yang sanggup menambang 400 ribu ton batubara setiap bulan dengan omset lebih dari Rp 400 miliar per bulan.
Bahkan bisnis Haji Isam telah melebar ke bidang agribisnis, biodiesel, energi, hingga ‘wood pallet'. PT JAR atau Jhonlin Agro Raya, bahkan sejak Agustus 2022 telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebagai PT Jhonlin Agri Raya Tbk dengan kode emiten JARR.
Paling mutakhir, perusahaannya PT Prima Alam Gemilang meresmikan pabrik pengolahan tebu terbesar di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara dengan produk GulaTa. Pabrik diresmikan oleh Presiden Joko Widodo dengan nilai capital yang disebut-sebut triliunan rupiah.