Top
Begin typing your search above and press return to search.

5 Oktober 1945: Lahirnya TNI sebagai pilar pertahanan bangsa

5 Oktober 1945: Lahirnya TNI sebagai pilar pertahanan bangsa
X

Pasukan Kopassus berbaris dalam parade peringatan HUT TNI 2023. (Wikimedia Commons)

Indonesia kembali memperingati Hari Ulang Tahun Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang jatuh setiap tanggal 5 Oktober. Tahun ini, HUT TNI memasuki usia ke-80 dengan mengusung tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”. Perayaan dipusatkan di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, dan dimeriahkan dengan parade militer skala besar yang melibatkan ribuan personel serta ratusan alutsista dari tiga matra TNI.

Peringatan HUT TNI berakar dari pembentukan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) pada 5 Oktober 1945, hanya beberapa minggu setelah proklamasi kemerdekaan. Pemerintah Republik Indonesia saat itu mengeluarkan maklumat yang menetapkan TKR sebagai alat pertahanan resmi negara, menggantikan berbagai laskar dan badan perjuangan rakyat yang sebelumnya bergerak secara terpisah. Pembentukan TKR menandai dimulainya organisasi militer nasional yang terstruktur di bawah pemerintahan Indonesia.

Seiring perkembangan, TKR berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) pada 1946 dan kemudian menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947 setelah melewati proses integrasi dengan berbagai kekuatan bersenjata rakyat. TNI kemudian menjadi garda terdepan dalam mempertahankan kedaulatan negara dari ancaman internal maupun eksternal, termasuk pada masa-masa agresi militer Belanda.

HUT TNI setiap tahun diperingati tidak hanya sebagai momentum sejarah lahirnya TNI, tetapi juga sebagai pengingat peran penting angkatan bersenjata dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Tradisi peringatan biasanya diwarnai dengan upacara militer, defile pasukan, parade kendaraan tempur dan alutsista, serta atraksi udara yang menampilkan kemampuan tempur ketiga matra: TNI AD, TNI AL, dan TNI AU.

Untuk peringatan HUT ke-80 TNI tahun 2025, pemerintah dan TNI menggelar rangkaian acara di Jakarta. Upacara dan parade dipusatkan di kawasan Monas, menampilkan 1.047 unit alutsista, termasuk tank, panser, kapal amfibi, helikopter, dan pesawat tempur yang melaksanakan formasi terbang di atas langit ibu kota. Warga Jakarta dan sekitarnya diundang untuk menyaksikan acara tersebut secara langsung tanpa biaya. Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno, turut mengajak masyarakat memanfaatkan momentum ini untuk menumbuhkan kebanggaan nasional.

Panglima TNI dalam amanatnya menegaskan bahwa tema peringatan tahun ini menekankan pentingnya profesionalisme prajurit yang berpihak pada rakyat serta mendukung kemajuan bangsa. Ia juga mengingatkan bahwa sejarah panjang TNI bermula dari semangat rakyat yang bersatu membentuk TKR untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman kolonial.

Sejarawan menilai bahwa 5 Oktober bukan hanya tanggal lahir sebuah organisasi militer, melainkan juga simbol konsolidasi kekuatan nasional di masa awal republik. Menurut mereka, keberhasilan mempertahankan kemerdekaan Indonesia tak lepas dari keputusan pemerintah membentuk TKR sebagai alat pertahanan negara yang sah pada saat itu.

Sumber : Sumber Lain

Related Stories
Next Story
All Rights Reserved. Copyright @2019
Powered By Hocalwire